Kendari (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdin) Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai kenaikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok pada awal Ramadan 2021 hingga saat ini masih terbilang wajar.
Dari data Disperdin Baubau, komoditas pangan yang mengalami kenaikan tersebut antara lain minyak goreng naik menjadi Rp17.000 per liter yang sebelumnya Rp15.500 dan telur ayam ras ukuran sedang naik jadi Rp50.000 per rak yang sebelumnya Rp48.000.
Kepala Disperdin Kota Baubau, La Ode Ali Hasan, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Selasa, kenaikan harga dua komoditas tersebut masih terbilang wajar karena kenaikannya hanya antara Rp1.500 sampai Rp2.000. Kenaikan harga itu terjadi saat memasuki bulan Ramadan hingga saat ini.
"Kenaikan tidak wajar itu kecuali dia melebihi 20 persen. Sementara kita liat hari ini dipasaran kenaikan harga komoditas pangan masih wajar termasuk minyak goreng yang naik hanya Rp1.000 hingga Rp1.500,"ungkap Ali Hasan.
Kondisi kenaikan harga minyak goreng ini bukan hanya terjadi di pasaran kota Baubau melainkan terjadi secara nasional.
"Bahkan (kenaikan minyak goreng-red) ini tingkat Internasional juga karena CPO. Jadi kenaikannya itu serentak disemua daerah-daerah lain di Indonesia," ungkapnya.
Gejolak harga saat bulan Ramadan merupakan hal yang biasa terjadi karena permintaan konsumen meningkat. Meski begitu pihaknya tidak tinggal diam untuk selalu berupaya menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, menjamin kelancaran distribusinya dan memastikan stoknya tersedia.
Sampai saat ini untuk stok bahan kebutuhan pokok ditingkat distributor Kota Baubau masih aman. Pihaknya juga berencana menggelar pasar murah disejumlah titik bila harga bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini masih terjadi kenaikan.