Kendari (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pasar sebanyak Rp1 miliar pada tahun 2021.
Kepala Disperindag Baubau, La Ode Ali Hasan melalui pesan WhatsApp yang diterima, Senin menyebutkan, target yang telah ditetapkan itu jauh lebih tinggi dari target tahun-tahun sebelumnya.
"Target tahun ini Rp1 milar, tentu harus lebih banyak dari tahun sebelumnya," kata Ali Hasan.
Ia mengatakan, meningkatnya PAD diharapkan Kota Baubau semakin mandiri dan mengurangi ketergantungannya terhadap pemerintah pusat melalui Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum (DAK-DAU), yang kelak berangsur-angsur dikurangi.
Ali Hasan mengaku optimistis mencapai target Rp1 miliar itu karena di tahun sebelumnya, PAD Pasar yang sumbernya dari penarikan retribusi pedagang pasar milik itu mencapai Rp825 juta.
Mantan Kabag Ekonomi Setda Baubau mengklaim sumbangan PAD Pasar di tahun 2020 itu merupakan yang tertinggi, bahkan mencatat PAD pasar tertinggi di Sulawesi Tenggara pada tahun yang sama.
"Di tahun-tahun sebelumnya PAD pasar kita hanya Rp35-45 juta saja, sekarang PAD-nya kita di tahun lalu itu mencapai Rp825 juta, ini besar sekali. Se-Sulawesi Tenggara mungkin baru Kota Baubau yang besar pemasukan PAD pasarnya. Ini adalah salah satu prestasi yang sangat membanggakan di tahun 2020," tegasnya.
Seperti diketahui, setoran retribusi ke kas daerah itu bersumber dari tiga pasar milik pemerintah, masing-masing Pasar Wameo, Pasar Lowu-lowu dan Pasar Karya Baru. Setiap pedagang akan ditarik retribusinya Rp3.000 per hari. Sementara untuk kios dikenakan sewa kontrak Rp12.500.000 selama 5 tahun, yang pembayarannya dapat dicicil.