Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara menyatakan total pasien sembuh dari virus corona di daerah itu menjadi 8.030 orang per 3 Februari 2021 setelah ada penambahan 30 orang.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Rabu, mengatakan penambahan kasus sembuh hari ini tercatat 30 orang berasal dari tiga daerah.
"Pasien sembuh hari ini terbanyak dari Kota Kendari 23 orang, kemudian Bombana lima orang, dan Konawe Utara (Konut) dua orang," kata Rabiul.
Sementara penambahan kasus positif baru tercatat 26 orang berasal dari tujuh daerah, sehingga total terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 9.547 orang.
Ia memaparkan, kasus baru hari ini di Konawe Utara satu orang, Kolaka Timur dan Konawe Selatan masing-masing dua orang, Konawe dan Kendari masing-masing tiga orang, Bombana lima orang, dan Kolaka Utara 10 orang.
Ia menyampaikan untuk data pasien COVID-19 yang meninggal di Sulawesi Tenggara tidak ada penambahan tetap sebanyak 182 orang.
Sebaran 182 kasus meninggal COVID-19 di Sultra terbanyak di Kota Kendari ada 56 orang, kedua Baubau 23 orang, ketiga Kabupaten Konawe 16 orang, selanjutnya Konawe Selatan 14 orang, Muna dan Kolaka masing-masing 13 orang, Kabupaten Kolaka Utara sembilan orang.
Berikutnya, Buton dan Bombana masing-masing delapan orang, Buton Utara tujuh orang, Kolaka Timur empat orang, Buton Selatan tiga orang. Kemudian Wakatobi, Muna Barat, dan Buton Tengah masing-masing dua orang, Kabupaten Konawe Utara dan Konawe Kepulauan masing-masing satu orang.
Ia meminta kepada semua pihak yang menjalankan aktivitas agar menaati protokol kesehatan guna menekan angka kasus COVID-19 di daerah itu.
"Kita harapkan seluruh masyarakat agar patuh menerapkan 3M saat menjalankan aktivitas, menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, agar kita bisa menekan angka kasus COVID-19," kata pria yang akrab disapa Dokter Wayong itu.
Ia juga mengajak kepada semua pihak yang saat ini masuk sebagai penerima vaksinasi COVID-19 agar tidak ragu demi memutus mata rantai virus tersebut.*