Baubau (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengimbau nelayan di daerah itu untuk berhati-hati dalam melaut mencari ikan di tengah kondisi cuaca tidak bersahabat.
"Memang sejak awal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau bahwa prediksi cuaca di bulan Desember dan Januari itu merupakan puncak hujan, gelombang dan angin kencang. Jadi DKP pada dasarnya tetap mengacu dari informasi BMKG," kata Kepala DKP Kota Baubau, Ruslan RZ, di Baubau, Senin.
Mantan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Baubau ini juga mengingatkan agar nelayan dapat beraktifitas mencari ikan ketika dari BMKG telah menginformasikan kondisi cuaca teduh atau masa prakiraan gelombang tinggi telah berakhir.
Terkait kondisi stok ikan di pasaran yang sekitar sepekan terakhir ini berkurang dan harga agak mahal, menurutnya, memang hal itu dikarenakan antara lain karena kondisi cuaca gelombang tinggi sehingga membuat sebagian besar para nelayan tidak melaut.
"Biasanya memang kalau musim (gelombang tinggi) begini ikannya kita sangat kurang. Setiap musim barat atau saat kencang ombak di sini (Baubau) biasanya ikan-ikan yang ada dari nelayan kita hanya dari tempat yang dekat mereka memancing," katanya.
Di samping itu, biasanya pula, menurutnya, saat musim barat di perairan Baubau, sebaliknya di wilayah perairan laut daerah sekitar seperti dibagian Pasarwajo, Lasalimu (Kabupaten Buton) dan Lande (Buton Selatan) teduh, sehingga pasokan ikan datang dari daerah itu untuk dipasarkan di Baubau.
"Jadi ketika musim barat ikan memang kurang karena nelayan tidak berani melaut. Pasokan dari daerah lain untuk memasarkannya di Baubau," ujar mantan Camat Batupoaro ini.
Ruslan juga menyebutkan jumlah nelayan tangkap di daerah itu sebanyak 2.830 jiwa, dan nelayan pembudidaya berjumlah 1.374 jiwa.