Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara membangun 12 unit rumah warga yang rusak parah dan hanyut akibat banjir yang mengahantam empat kecamatan di wilayah itu, pada Kamis (17/12).
"Sekarang itu dibuatkan rumahnya mereka (korban banjir Kolaka Utara). Kan itu tiga yang terbawa arus, yang lainnya rusak parah. Yang jelas 12 rumah yang dibikinkan ini sementara," kata Kepala BPBD Kolaka Utara Syamsuriani, saat dihubungi via telepon selulernya, di Kendari, Sabtu malam.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan rumah bagi korban banjir tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap warga yang rumahnya hanyut terseret arus ataupun rusak parah akibat diterjang banjir waktu lalu.
"Saya tidak hafal jumlah rumahnya di desa mana saja, yang jelas di Desa Batuganda Kecamatan Lasusua itu ada enam unit rumah yang dibangun. Kalau rumah itu pasti bantuannya dari Pemda," jelasnya.
Dikatakannya, saat ini korban banjir yang rumahnya tidak rusak parah dan telah dibersihkan dari genangan lumpur oleh BPBD bersama OPD terkait, telah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolaka Utara Liderti, mengatakan saat ini jumlah desa yang terdampak banjir bertambah menjadi 16 desa/kelurahan di empat kecamatan, yakni Lasusua, Lambai, Ranteangin, dan Kecamatan Wawo.
"Itu rumahnya ada yang hanyut dan rusak berat, makanya itu pemerintah sekrang bikinkan rumahnya mereka. Itu atas nama pemda, pemda yang kerja. Ada kayu yang dibawa arus, kemudian kayu itu disenso, lalu dibagikan mereka (untuk membuat rumah)," tutur Liderti melalui telepon selulernya.
Sebelumnya, BPBD setempat mencatat, hingga Desember 2020 sebanyak 1.090 KK 5.236 jiwa dengan rincian 2.727 laki-laki dan 2.435 perempuan terdampak banjir di daerah itu yang tersebar di empat kecamatan dan 16 desa/kelurahan.
Selain itu, ia juga menyampaikan banjir di daerah itu juga merendam empat rumah ibadah, yakni tiga bangunan masjid di Kecamatan Lasusu yakni Desa Rantelimbong, Tojabi dan Pitulua. Dan satu rumah ibadah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin.
"Kemudian tiga gedung sekolah juga terendam yang masing-masing satu sekolah di Desa Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu sekolah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin," jelasnya.
Selain itu, kata dia, banjir juga merusak empat unit jembatan tersebar di empat desa, yakni di Desa Batuganda, Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu jembatan di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin. Meskipun demikian jembatan yang rusak tersebut telah dapat dilalui.
"Banjir juga merendam pertanian sawah dan lahan jagung termasuk perikanan warga tambak milik warga," katanya.