Kendari (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Republik Indonesia Teten Masduki mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Sulawesi Tenggara agar bisa menjadi rantai pemasok industri tingkat nasional.
"Kita ingin mendorong transformasi UMKM yang berbasis pada rantai pasok industri nasional," kata Menteri Teten saat menghadiri Semarak Pasar UKM Sulawesi Tengggara 2020 di Kendari, Sabtu.
Menurut dia, hal itu penting dilakukan bagi para UMKM karena kebanyakan UMKM memproduksi dalam skala yang kecil dan ketika masuk ke pemasaran dalam skala yang besar, hal itu sulit untuk mencukupi kebutuhan pasarnya.
Ia mencontohkan beberapa UMKM di negara lain seperti Jepang, Korea dan China yang tidak semua memproduksi barang jadi, hanya memproduksi bahan baku, namun bisa menjadi pemasok global.
"UMKM di Jepang, di Korea di China, tidak semua memproduksi barang jadi atau produk, tapi dia bisa memproduksi bahan baku, bahan setengah jadi atau komponen sehingga dia menjadi bagian rantai pasok industri nasional dan juga bisa menjadi bagian rantai pasok global," ujar dia.
Menurut Menteri Teten, seorang pelaku UMKM harus bisa membuat suatu produk yang dapat menjadi pemasok industri ditingkat nasional, dan hal tersebut akan membantu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jadi satu UMKM misalnya dia membuat knalpot motor, kalau mau bikin satu motor kan lebih sulit karena terbatas SDM, tapi kalau dengan membuat kanlpot jadi bisa fokus pengembangan usahanya," tutur Menteri Menkop UKM.
Ia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Sultra juga harus mengapresiasi produk-produk yang diproduksi para pelaku UMKM karena menurut dia di Sulawesi Tenggara banyak pelaku usaha yang unggul.
"Saya berharap kerjasama dari kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dunia bisnis dapat menghidupkan kembali geliat koperasi dan UMKM di Indonesia sehingga menjadi penggerak perekonomian nasional," pungkas Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Teten Masduki.