PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis (3/12) mengecam negara-negara, tanpa menyebut nama, yang menolak fakta seputar pandemi virus corona dan mengabaikan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Guterres berpidato di sidang khusus Majelis Umum PBB beranggotakan 193 negara mengenai virus corona, yang muncul di Kota Wuhan China pada Desember lalu dan menjangkit ke seluruh dunia. Hingga kini hampir 65 juta orang terinfeksi COVID-19 dan hampir 1,5 orang lainnya meninggal.
"Sejak awal, Organisasi Kesehatan Dunia menyajikan informasi faktual dan pedoman ilmiah yang harusnya menjadi acuan dalam penangganan global yang terkoordinasi," kata Guterres.
"Sayangnya, banyak rekomendasi ini tidak diikuti. Dan dalam sejumlah situasi, terdapat penolakan dan pengabaian pedoman. Dan ketika negara-negara menuju arahnya sendiri, virus menuju ke segala penjuru," katanya.
Presiden AS Donald Trump memangkas dana untuk WHO awal tahun ini dan mengumumkan rencana untuk mundur dari badan yang bermarkas di Jenewa tersebut. Trump menuduh WHO sebagai boneka China. Tuduhan yang ditepis oleh WHO.
Pengunduran diri AS akan berlaku pada Juli 2021, namun Presiden terpilih Joe Biden menyatakan akan membatalkan rencana tersebut.
"Dalam krisis global, kita harus memenuhi harapan orang-orang yang kita layani dengan persatuan, solidaritas, dan tindakan global multilateral yang terkoordinasi," kata Guterres, yang mendesak agar vaksin COVID-19 tersedia bagi semua pihak. Guterres juga meminta supaya negara kaya membantu negara berkembang melawan dan bangkit dari pandemi.
Ketegangan yang bergejolak antara AS dan China mencapai puncaknya saat membahas pandemi di PBB, di mana perselisihan selama berbulan-bulan antara negara besar menyoroti upaya Beijing atas pengaruh multilateral yang lebih besar menjadi sebuah tantangan bagi pengaruh global Washington.
"Bukan saatnya untuk menyalahkan orang lain. Kita berkumpul di sini untuk menempa jalan ke depan dan mengakhiri penderitaan orang-orang yang kita layani," kata Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir. "PBB harus memimpin ini."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
![Biden dinyatakan positif COVID-19 saat kampanye](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/06/Biden.jpg)
Biden dinyatakan positif COVID-19 saat kampanye
Kamis, 18 Juli 2024 12:29
![Warga Jepang tuntut pemerintah terkait efek samping vaksin COVID-19](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2022/07/26/covid-vaksin.jpg)
Warga Jepang tuntut pemerintah terkait efek samping vaksin COVID-19
Kamis, 18 April 2024 9:49
![WHO sebut wabah kolera di dunia terkait perubahan iklim](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2023/03/29/shutterstock_757078444_kolera.jpg)
WHO sebut wabah kolera di dunia terkait perubahan iklim
Kamis, 21 Maret 2024 12:40
![Pemkot Kendari imbau warga waspada penyebaran COVID-19](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2023/12/23/WhatsApp-Image-2023-12-23-at-15.06.35_64eb4b4d-1.jpg)
Pemkot Kendari imbau warga waspada penyebaran COVID-19
Sabtu, 23 Desember 2023 19:09
![Kapolda Sultra minta pejabat utama antisipasi penyebaran kasus COVID-19](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2023/12/18/WhatsApp-Image-2023-12-18-at-10.29.27_3d4bb212.jpg)
Kapolda Sultra minta pejabat utama antisipasi penyebaran kasus COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 12:34
![Ahli: Sosialisasi protokol kesehatan perlu digaungkan kembali di media](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2021/08/31/coronavirus-4914026_1920.jpg)
Ahli: Sosialisasi protokol kesehatan perlu digaungkan kembali di media
Kamis, 14 Desember 2023 22:02
![Kemenkes sebut RS COVID-19 dapat ajukan klaim biaya sebelum 1 September](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2023/06/28/Screenshot_20230628_195951_YouTube.jpg)
Kemenkes sebut RS COVID-19 dapat ajukan klaim biaya sebelum 1 September
Senin, 21 Agustus 2023 18:33
![Menkes sebut Vaksinasi COVID-19 gratis berakhir 31 Desember 2023](https://img.antaranews.com/cache/270x180/2023/07/24/IMG-20230724-WA0009_3.jpg)
Menkes sebut Vaksinasi COVID-19 gratis berakhir 31 Desember 2023
Senin, 24 Juli 2023 19:46