Kendari (ANTARA) - Ribuan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diwajibkan menjalani uji usap antigen secara massal guna mendeteksi secara dini penularan COVID-19.
Direktur RSUD Kota Kendari Sukirman di Kendari, Senin, mengatakan deteksi dini tersebut dilakukan dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, khususnya di kalangan ASN lingkup Pemkot Kendari.
"Wali kota menginstruksikan kepada ASN yang ada di Kota Kendari untuk melakukan 'swab' (tes usap) antigen, di mana kita tahu bahwa 'swab' antigen ini akurasinya 99, sekian persen, kita sudah buktikan beberapa orang yang kita tes antigen semua yang positif tetap positif PCR-nya (Polymerase Chain Reaction)," kata dia.
Ia menjelaskan deteksi dini penularan COVID-19 itu merupakan instruksi Wali Kota Kendari pada 6.200 ASN yang ada di lingkup pemerintah kota, di mana dalam sehari sebanyak 250 ASN akan menjalani tes usap.
"'Swab' antigen ini setiap hari 250 orang semua dinas tanpa terkecuali, kalau ada yang tidak ingin melakukan, maka dia harus membuat surat pernyataan di depan Bu Sekda," tegas Sukirman.
Ia meminta kepada seluruh ASN mematuhi anjuran wali kota untuk mengikuti tes usap sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang bakal dilaksanakan selama satu bulan terhitung sejak 5 Oktober sampai 5 November 2020.
Dia menjelaskan jika hasil tes menunjukkan positif tapi tanpa gejala (OTG), maka akan dilakukan isolasi mandiri di rumah minimal 14 hari, namun jika disertai dengan gejala, maka akan dilakukan perawatan intensif di pusat isolasi COVID-19 yang telah ditentukan pemerintah, berdasarakan Permenkes Nomor 5 Tahun 2020.
"Hari pertama tes dilakukan pada ASN di Rumah Sakit Kota Kendari. Dari 250 yang di tes lima orang di antaranya positif," pungkasnya.