Jakarta (ANTARA) - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Riskiyana S Putra mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga jarak saat pemotongan hewan kurban pada Idul Adha 1441 H.
"Distribusi daging hewan sebaiknya dilakukan oleh panitia, dikirimkan kepada para penerima, agar tidak terjadi kerumunan," kata Riski dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Riski mengatakan imbauan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 agar hewan kurban disembelih di rumah potong hewan cukup baik.
Menurut Riski, dengan melalui rumah potong hewan, pemotongan hewan kurban akan lebih terkendali dan sesuai dengan ketentuan syariat maupun Kementerian Pertanian.
"Lebih baik di rumah potong hewan, tidak di sembarang tempat, sehingga limbahnya pun bisa lebih terkendali," tuturnya.
Menghadapi Idul Adha 1441 H yang biasanya ramai dengan kegiatan shalat id berjamaah dan pemotongan kurban, Riski mengatakan Kementerian Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan imbauan agar masyarakat menghindari kerumunan, tetap menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Perpindahan orang dari tempat pemotongan hewan satu ke tempat pemotongan hewan yang lain juga harus dikurangi untuk mengurangi interaksi seseorang dengan lebih banyak orang," ucapnya.
Hari raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat (31/7) juga perlu diantisipasi karena menyebabkan libur panjang akhir pekan, sehingga kemungkinan akan terjadi arus mudik.
"Kami sudah memasang spanduk berisi pesan-pesan sosialisasi protokol kesehatan di 20 tempat istirahat di ke arah Jawa Tengah. Masyarakat yang melaksanakan shalat id diimbau untuk membawa alat shalat sendiri, tetap menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya.*