Kendari (ANTARA) - Prajurit TNI Kodim 1417 Kendari, Sulawesi Tenggara, memantapkan penanganan koflik pilkada melalui latihan gladi posko di Kendari, Rabu.
Dengan menggunakan metode latihan taktik dan teknik, para prajurit dilatih mengaplikasikan perencanaan operasi dan pengambilan keputusan dalam menghadapi situasi kontingensi yang terjadi akibat konflik pilkada.
Komandan Kodim 1417 Kendari Kolonel Inf. Alamsyah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memantapkan persiapan penanganagn konflik sosial yang kerap terjadi dalam setiap pelaksanaan pilkada.
"Biasanya muncul konflik itu antara para pendukung maupun simpatisan dari masing-masing calon," ujar Dandim.
Dengan menggunakan metode latihan bagi setiap personel TNI, terutama latihan taktik dan teknik, dalam gladi posko ini mereka mengaplikasikan mulai dari perencanaan operasional, pengambilan keputusan, hingga aksi serta tindakan dalam menghadapi situasi kontingensi yang diakibatkan konflik sosial dari masing-masing pendukung.
Dandim berharap para prajurit TNI memiliki kemampuan dalam menangani berbagai permasalahan serta konflik yang terjadi di tengah masyarakat akibat konflik pilkada.
Mantan Kapendam XIV Hasanuddin itu menjelaskan bahwa pelatihan ini juga sekaligus untuk membantu aparat kepolisian dan pemerintah daerah dalam mengawal serta mengamankan jalannya pilkada sehingga dapat terselenggara dengan tertib aman dan sukses.
Latihan gladi posko yang berlangsung selama 3 hari, mulai Rabu hingga Juni 2020.
Untuk diketahui, terdapat tiga daerah dari tujuh kabupaten penyelenggara pilkada serentak di Sultra yang masuk dalam wilayah hukum teritorial Kodim 1417 Kendari, yakni Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Konawe Kepulauan.
Empat kabupaten lain yang juga menyelenggarakan pilkada, yakni Kabupaten Muna dan Buton Utara masuk wilayah hukum Kodim 1416 Muna, Wakatobi masuk hukum Kodim 1413 Buton, dan Kolaka Timur masuk wilayah hukum kodim 1412 Kolaka
.