Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta setiap pelanggar kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) wajib diberi sanksi sosial untuk membuat efek jera dengan cara membuat regulasi lokal terkait dengan pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
"Jadi, saya minta kepada semua kepala daerah untuk membuat aturan, seperti perda (peraturan daerah) kepada pelanggar PSBB. Jadi, masyarakat tidak diberikan sanksi pidana, tetapi sanksi sosial," kata Tito dalam Pengarahan dan Diskusi COVID-19 di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi di Cikarang Pusat, Selasa (12/5).
Tito mengatakan bahwa sanksi pidana bagi pelanggar PSBB tidak akan efektif karena penerapan pasal-pasal KUHP justru akan menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat yang kondisinya terbilang memprihatinkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Menurut dia, aturan tersebut harus segera dibuat oleh pemerintah daerah agar masyarakat yang melanggar dalam penerapan PSBB tidak masuk ranah pidana.
"Sanksi sosial itu misalnya berupa sanksi untuk membersihkan lingkungan, disuruh push up, atau yang lainnya hingga mereka jera dan tidak kembali melanggar," ucapnya.
Selain itu, setiap pemerintah daerah, khususnya daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta, seperti Bekasi, Depok, Bogor dan, Karawang diminta untuk dapat mendisplinkan warganya guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Harus ada koordinasi antarwilayah, khususnya penyangga ibu kota, sehingga penanganan COVID-19 bisa terarah," katanya.
Terlebih Karawang dan Bekasi merupakan wilayah industri yang menopang ekonomi di Indonesia. Selain mencegah penyebaran kepada manusia, sektor ekonomi harus tetap berjalan meski melambat.
Tito memandang perlu ada ketegasan dari kepala daerah untuk mendisiplinkan warganya agar menggunakan masker, cuci tangan memakai sabun, dan menghindari kerumunan.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan bahwa arahan Mendagri akan ditindaklanjuti segera dengan melakukan rapat terbatas bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.
"Kunjungan Pak Tito ke Bekasi membuat kami semakin bersemangat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 dan kita akan buat formulasi agar industri bisa tetap berjalan," katanya.
Berita Terkait
PJ Gubernur Sultra: perusahaan abai jaminan sosial ketenagakerjaan terancam sanksi pidana
Senin, 6 November 2023 14:20
Seorang pria pengumpat pengunjung mal bermasker diberi sanksi kerja sosial
Selasa, 4 Mei 2021 16:50
Kendari masih kenakan sanksi sosial untuk pelanggar protokol kesehatan
Selasa, 17 November 2020 11:41
Langgar prokes COVID-19, sebanyak 37 warga di Kendari dikenakan sanksi sosial
Kamis, 15 Oktober 2020 16:46
Pengamat sebut jika data COVID-19 bocor berisiko timbulkan sanksi sosial
Sabtu, 20 Juni 2020 17:17
Wagub sebut penolak vaksin didenda Rp5 juta
Senin, 15 Februari 2021 20:09
Tindaklanjut arahan Mendagri, Pemprov Sultra siapkan proses penanggulangan TBC
Kamis, 13 Juni 2024 8:33
Teganya, ibu Rodiah dilaporkan anak karena harta warisan
Kamis, 2 Desember 2021 21:52