Kendari (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari telah mengambil langkah untuk mengurangi beban mahasiswa melalui pemberian fasilitas paket data.
Kepala TIPD IAIN Kendari Ibrahim, di Kendari, Selasa, mengatakan Paket data tersebut telah disalurkan sejak Senin (27/4) kepada sekitar lima ribu mahasiswa aktif yang saat ini mengikuti pembelajaran online.
"Pembelian paket ini memanfaatkan anggaran refocussing yang diperbolehkan oleh Kementerian Keuangan untuk penanganan dan pencegahan COVID-19," katanya.
Dikatakan, pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi terutama dalam proses pembelajaran.
"Protokol kesehatan selama masa darurat COVID mengharuskan adanya pengalihan pertemuan tatap muka menjadi pertemuan online. Hal ini turut memunculkan persoalan baru yaitu terbatasnya fasilitas akses internet untuk aplikasi pembelajaran online," katanya.
Setiap mahasiswa kata dia, berhak memperoleh paket data sebesar 6 gigabyte dengan rincian 5 gigabyte untuk keperluan allnet sedangkan 1 giga lainnya untuk penggunaan meeting pada aplikasi Cloudx Telkomsel.
"Kita salurkan dalam dua tahap, tahap pertama 3 gigabyte, sisanya akan kita salurkan kemudian sebab kerjasama ini masa berlakunya 60 hari. Paket ini khusus untuk keperluan akses informasi pembelajaran misalnya jurnal online, digital library, komunikasi via whatsapp dan keperluan lain yang berhubungan dengan pembelajaran. Sedangkan untuk video conference ada paket Cloudx, ini lebih aman dibandingkan aplikasi lain karena datanya sudah terenkripsi,” jelas Ibrahim.
Dia berharap, paket data yang didistribusikan dimanfaatkan khusus untuk keperluan akses referensi pembelajaran, bukan untuk keperluan lainnya yang tidak berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.
Kasubbag Perencanaan IAIN Kendari, Nasrullah Sulaiman, mengatakan sekarang ini pemerintah memfokuskan anggaran untuk penanganan COVID-19 secara nasional.
Anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri atau BOPTN kata dia, telah ditarik oleh pemerintah pusat dalam rangka penanganan COVID sehingga seluruh kegiatan yang dibiayai dari BOPTN dihentikan.
"Kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menyiapkan anggaran refocussing COVID-19 termasuk penyediaan fasilitas paket data untuk mahasiswa sesuai dengan kemampuan anggaran tersedia," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II IAIN Kendari, Dr Batmang, M.Pd mengatakan, anggaran penanggulangan COVID-19 di lingkup IAIN Kendari telah terdistribusi untuk beberapa item diantaranya bantuan paket mahasiswa, belanja peralatan protocol covid pada layanan kantor seperti alat pencuci tangan, thermometer digital, dan item lainnya yang diperlukan.
"Seluruh system penganggaran kita tetap mengacu juknis dari pusat. Yang sudah ada juknisnya kita salurkan sedangkan mengenai kompensasi lainnya baik terhadap ASN maupun mahasiswa, sampai saat ini belum ada juknisnya. Kita tetap menunggu arahan , sebab kita tidak bisa mengambil langkah sendiri jika aturannya belum jelas," katanya.
IAIN Kendari menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang pertama kali menyediakan paket data allnet bagi mahasiswa, khususnya di Indonesia Timur. Kebijakan ini diambil sebagai respon atas kebutuhan mahasiswa selama masa darurat ini berlangsung.
Selain mahasiswa, dosen dan karyawan juga terkena dampak dari kebijakan Work from Home. Untuk itu, pihak institusi menjalin kerjasama dengan PT. Telkomsel dalam rangka menyediakan paket data dengan harga promo khusus dosen dan pegawai IAIN Kendari. Pembayaran untuk layanan ini dilakukan secara individu, namun dengan harga yang jauh di bawah harga standar paket data yang disediakan saat ini.