Kendari (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, membuka layanan khusus bagi nasabah yang menjadi korban pembobolan saldo di rekeningnya.
Sebelumnya beredar di akun media sosial (facebook) salah satu nasabah BNI, dengan nama akun facebook "Apung Arambotu", Sabtu 18 Januari 2020, menulis status telah menjadi korban pembobolan saldo rekening.
"Para nasabah bank BNI silakan cek saldo anda untuk sementara BNI tidak aman karena tiba-tiba masuk SMS banking penarikan sampai isi rekening habis yang membuat aneh berita penarikan sampai angka Rp3.000.000 sementara rata-rata di ATM jumlah penarikan sebesar Rp2.500.000 menurut saya pihak bank BNI harus bertanggung jawab atas rakyatnya uang nasabah" tulis Apung.
Menanggapi hal itu, Kepala BNI Sulawesi Tenggara, Muzakkir, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah menerima aduan sebanyak tiga orang terkait pembobolan saldo rekening melalui ATM (skimming). Sehingga pihakya sepakat membuka pelayanan khusus bagi nasabah yang menjadi korban skimming sampai pukul 17.00 Wita.
"Solusinya saat ini adalah Kami ingin tahu berapa banyak sih yang komplain untuk hari ini, berapa nasabah yang merasa dirugikan karena saldo berkurang. Makanya kami sepakat buka pelayanan, sehingga kita tahu berapa jumlah nasabah yang kondisinya seperti itu," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, pada hari Senin (20/1/20), pihaknya juga akan membuka konter tersendiri guna melayani para nasabah yang mengalami pombobolan saldo rekening. Konter tersebut terpisah dengan nasabah umum.
"Nanti ada beberapa formulir pengaduan tentunya yang harus diisi, data-data identitas nasabah dan kami juga harus buka inquiry saldo nya yang kemudian dicocokkan kejadiannya hari tanggal berapa, bahkan jam-jamnya. Karena terekam semua waktunya di situ Kapan terdebitnya, berapa jumlahnya," ujar Muzakkir.
Ia mengimbau kepada nasabah agar tidak khawatir dengan kejadian tersebut. Namun ia meminta kepada semua nasabah agar tetap waspada saat melakukan transaksi terutama di ATM. Terkait uang nasabah yang menjadi korban skimming, mereka akan mengganti itu.
"Untuk saat ini proses transaksi tetap berjalan. Kami sedang berkoordinasi dengan kantor pusat untuk hasil akhir apakah lanjut ke kepolisian apa tidak," tutupnya.
Baca juga: BNI: Pembukaan rekening digital tingkatkan nasabah milenial
Sementara itu, Pimpinan Bidang Layanan BNI Cabang Kendari Ikram mengatakan bahwa upaya untuk mengantisipasi terkadinya kejahatan skimming pihaknya telah melakukan pengamanan dengan memasang chip pada kartu ATM.
"Sebaiknya kepada nasabah sebelum melakukan transaksi di ATM pastikan tidak ada hal-hal yang dianggap menjanggal atau tidak seperti pada biasanya ketika melakukan transaksi di ATM," katanya.