Dakar (ANTARA) - Sebanyak 57 orang tewas setelah kapal yang membawa sekitar 150 migran dari Gambia tenggelam di lepas pantai Mauritania pada Rabu, menurut badan migrasi PBB.
Jalur laut berbahaya dari Afrika Barat ke Eropa pernah menjadi rute utama bagi migran yang mencari pekerjaan dan kesejahteraan. Insiden ini merupakan salah satu yang paling mematikan sejak sejumlah upaya tidak cukup ketika Spanyol memperketat patroli pada pertengahan tahun 2000an.
"Otoritas Mauritania mengatakan hingga 57 orang tewas setelah kapal yang membawa migran tenggelam di lepas pantai hari ini," cuit Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Twitter.
"Para penyintas mengatakan kepada staf IOM bahwa kapal berlayar dari Gambia pada Rabu lalu dengan sedikitnya 150 orang."
Otoritas Mauritania tak langsung dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Meskipun menjadi rumah untuk sejumlah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di benua tersebut, Afrika Barat sedang berjuang menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi populasi kaum muda yang menjamur. Walhasil, para migran terus menempuh rute berbahaya demi tiba di Eropa.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Basarnas Kendari evakuasi delapan penumpang kapal tenggelam di Wawonii
Kamis, 29 Februari 2024 0:51
Basarnas Kendari cari delapan korban kapal tenggelam di Perairan Wawonii Sutra
Rabu, 28 Februari 2024 15:47
Basarnas Kendari evakuasi 19 orang korban kapal tenggelam di Pulau Bokori
Minggu, 3 September 2023 23:16
Basarnas Kendari evakuasi empat orang nelayan tenggelam di Wakatobi
Rabu, 30 Agustus 2023 12:58
Polisi sebut kelebihan muatan jadi penyebab kapal di Buteng Tenggelam
Jumat, 28 Juli 2023 17:36
Nakhoda kapal tenggelam di Buton Tengah terancam 10 tahun penjara
Jumat, 28 Juli 2023 15:51
Polisi menetapkan nakhoda kapal tenggelam di Buteng sebagai tersangka
Jumat, 28 Juli 2023 15:22
Kasus kapal tenggelam di Buton Tengah kini ditangani Polda Sultra
Selasa, 25 Juli 2023 15:54