Pasarwajo (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, mengatakan bahwa pelaksanaan festival budaya Buton tua merupakan perwujudan masyarakat dalam mempertahankan budaya leluhur di era kemajuan zaman saat ini.
"Secara pribadi dan mewakili pemerintah provinsi, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan wahana dan wadah dalam mengangkat hal ikhwal budaya dan upaya mempertahankan tradisi leluhur kita agar tidak tergerus oleh zaman," kata Ali Mazi saat memberikan sambutan pada puncak Festival Budaya Buton Tua di Takawa Pasarwajo Buton, Sabtu.
Selain itu kata Ali Mazi, kegiatan itu menjadi bagian agenda pariwisata daerah yang bisa menarik minat kunjungan wisatawan setiap tahun, utamanya bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah dan budaya Buton yang diaktualisasikan melalui festival tersebut.
"Tentunya kita menaruh harapan besar bahwa kegiatan ini mampu mendorong pergerakan ekonomi daerah ke arah yang lebih baik sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Buton, La Bakry, mengatakan Festival Budaya Buton Tua adalah kali ketujuhdilaksanakan selama tujuh tahun berturut-turut yang dimulai sejak tahun 2013.
"Puncak kegiatan ini dihadiri ribuan pengunjung, tidak hanya warga Buton, tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara," katanya.
Disebutkan, beberapa rangkaian acara dalam festival tersebut adalah pagelaran pesona Tanu (menenun) oleh 100 penenun tradisional, pagelaran 'Pedole-dole' 200 balita, resepsi 'Tandaki' 200 anak, Posuo 200 dan Pekande-kandea yang dikemas dalam 2018 talang.
"Kegiatan ini juga bertujuan memperkokoh persatuan, juga sebagai promosi atraksi budaya yang mampu menarik daya tarik wisata," katanya.