Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi seluruh organisasi perangkat daerah mengenai isu lingkungan serta menyelaraskan program-program pengelolaan lingkungan hidup guna meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup daerah.
"Hasil yang kita harapkan dalam rakor ini adalah adanya singkronisasi dan kesamaan program dari semua pengelola lingkungan hidup," kata Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas, yang membacakan sambutan gubernur pada pembukaan rapat koordinasi yang berlangsung di Kendari, Kamis.
Dia mengemukakan pentingnya perlindungan seluruh ekosistem dan jaminan pemenuhan hak setiap warga untuk menikmati lingkungan yang aman dan sehat.
Lukman menjelaskan bahwa ada tiga indikator utama kualitas lingkungan, yakni Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks Tutupan Hutan.
Di Sulawesi Tenggara, menurut dia, IKU naik dari 83,61 pada 2015 menjadi 91,04 pada 2017; IKA turun dari 80 tahun 2015 menjadi 50 pada 2017; dan ITH naik dari 65,25 pada 2015 menjadi 69,19 pada 2017.
Sementara capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD), menurut dia, menurun dari 75,18 tahun 2015 menjadi 70,86 pada 2017.
Wakil Gubernur mengatakan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup program pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota mesti selaras.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara Hakku Wahab dalam laporannya mengatakan rapat koordinasi tahun ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri atas perwakilan organisasi perangkat daerah provinsi serta kabupaten/kota, perguruan tinggi, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat serta sekolah penerima penghargaan Adiwiyata.
Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan pemerhati lingkungan juga menjadi pembicara dalam rapat tersebut, yang mengangkat tema "Membangun Keterpaduan untuk Lingkungan yang Aman."