Kendari, 23/1 (Antara) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melibatkan para perwira polisi untuk ikut menjaga tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan Pemilu dan Pilpres 17 April 2019.
Karo Ops Polda Sultra Kombes Pol Subnedih, saat Coffee Morning bersama insan pers di Pampolda Sultra, Rabu, mengatakan langkah itu akan diambil karena tidak sebandingnya antara jumlah TPS dan personel Polda Sultra.
"Pada pilkada 2018, jumlah TPS sebanyak 4.909 unit, sedangkan pada pilpres dan pilcaleg 2019 ada sebanyak 7.815 TPS, sementara jumlah personel Polda Sultra 7.800. Ini menjadi kendala polisi sehingga semua harus terlibat untuk memenuhi satu TPS satu personel," katanya.
Dikatakan, mengantisipasi kekurangan personel itu, maka pihaknya tengah mempersiapkan pola strategi pengamanan yang akan diterapkan, guna memastikan seluruh TPS bisa dijaga seluruh personel Polda Sultra.
"Kalau seperti itu, maka pejabat utama Polda pasti akan ikut mengamankan TPS. Karena semua personel habis hanya untuk mengamankan TPS, tidak ada yang mengamankan mako lagi," katanya.
Menurut dia, setiap kabupaten/kota itu akan ditempatkan satu personel berpangkat AKBP yang akan mengawasi dan membantu Kapolres, sebagai tim panwaswil, mengawasi seluruh kegiatan anggota sampai dengan pergeseran logistik dari TPS sampai ke tingkat KPU kabupaten/kota.
"Sampai saat ini, secara keseluruhan di Sultra dalam kondisi terpantau aman," katanya.