Kendari (Antaranews Sultra) - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kavupaten Konawe Selatan, menggelar Festival Budaya Bali I (pertama) Tingkat Kabupaten yang di pusatkan di lapangan Desa Jati Bali Kecamatan Ranomeeto Barat, Minggu.
Festival Budaya ke - I (kesatu) tersebut dihadiri dan dibuka Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, di dampingi Wakil Bupati, Arsalim Arifin, Sekretaris Daerah (Sekda), Sjarif Sajang, Ketua TP-PKK, Nurlin Surunuddin, Kadis Pariwisata, AB. Subair, Kabag Humas, Hermawan, dan Ketua PHDI Konsel I Gusti Adi Suwantara, Sekretaris PHDI I Made Arnawa serta para pimpinan OPD, Camat, Lurah dan Kades.
Pembukaan Festival di awali dengan penampilan tari kolosal Rejang Renteng. Dimana, kegiatan itu di isi dengan Parade Baleganjur, Gebogan, Pakaian Adat Pengantin, Pakaian Adat Pesta, dan Parade Pakaian Adat ke Pura.
"Ketika kita mendengar nama Bali, terlintas dalam benak kita sebuah pulau dengan segala keramah tamahan masyarakatnya yang penuh dengan seni, yang memiliki budaya yang tiada duanya di dunia. Namun pada saat ini kita tidak perlu lagi harus pergi ke Bali karena suguhan Seni dan Budaya Bali sudah kita suguhkan dan saksikan di Konsel melalui Festival Budaya hari ini," kata Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga saat membuka kegiatan tersebut.
Festival ini kata Surunuddin, merupakan salah satu upaya nyata, ucap Surunuddin, dalam melestarikan dan mengembangkan asset nyata maupun tidak nyata, berupa potensi dan budaya lokal yang di miliki masyarakat Bali yang lahir dan besar di Konawe Selatan.
"Festival Budaya ini, jelas Surunuddin, memberikan kesempatan kepada kita untuk kembali bernostalgia dan mendekatkan generasi muda kita pada budaya sendiri, karena setiap budaya memiliki kekhasan budayanya masing-masing," katanya.
Meskipun bentuk, tampilan, ekspresi atau pun rasa yang berbeda kata dia, 2budaya tetap memiliki makna dan nilai filosofi hidup yang universal dengan muatan jati diri masing-masing masyarakat.
"Sehingga saya berharap masyarakat Bali dan masyarakat pada umumnya di Konawe Selatan dapat lebih mengapresiasi asset budaya yang di miliki oleh kita, salah satunya yang tersaji dalam kegiatan Festival Budaya ini, yang menghasilkan berbagai produk baik kesenian, adat istiadat, pola hidup, sandang, papan, bahkan sampai, pada makanan khas masyarakat," tutur Surunuddin.