Kendari (Antaranews Sultra) - Legislator Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi keberadaan pembangunan gudang penampungan beras yang dibangun Perum Bulog di Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dengan kapasitas 2000 ton lebih itu.
"Langkah yang diambil pihak Bulog Sultra membangun gudang penampungan beras di wilayah hasil pemekaran Kabupaten Kolaka itu, sekaligus dapat mempermuda pelayanan kepada masyarakat di daerah itu," kata anggota Komisi IV DPRD Sultra, H Abubakar Lagu di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, ketersediaan gudang penampungan beras yang dibangun Bulog awal Januari 2018 itu merupakan langkah strategis dan sekaligus percepatan pelayanan yang dibangun Bulog bersama Pemkab Koltim dalam rangka memperpendek rantai percaloan terkait pembelian pasar yang selalu merugikan petani setempat.
? ?"Kita berharap dengan kehadiran gudang penampungan beras di Koltim, tidak ada lagi alasan Bulog dan mitranya menunda pembelian gabah maupun beras petani saat panen tiba," kata Abubakar Lagu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, sebagai anggota DPRD Sultra yang sudah dua periode itu sering menerima keluhan petani terkait keterlibatan rentenir (calo-calo) dengan `mengikat` petani dengan memberi modal dengan pengembalian yang cukup besar.
"Memang dari satu sisi membantu petani dalam proses awal produksi dengan modal yang diberikan tetapi dengan bunga yang tidak wajar sehingga petani selalu dirugikan," ujarnya.
Kepala Bulog Divre Sultra, Kusmiawan mengatakan, pembangunan gudan Bulog di Kolaka Timur memiliki kapasitas 2000 ton yang menelan anggaran APBN sebesar Rp6 miliar dan peresmiannya dilaksanakan Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah pada Rabu (24/10)
Ia mengatakan, dengan pengoperasian gudang penampungan beras dengan lahan yang disiapkan oleh Pemkab Koltim ini diharapkan bisa menjamin harga hasil pertanian petani di wilayah itu.?
"Kita harapkan, gudang penampungan ini ?bisa menampung gabah dan beras masyarakat termasuk hasil jagung," terang Kusmiawan.