Tangerang (Antaranews Sultra) - Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro mengatakan, Mobil Listrik Karya Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember Surabaya yang diberi nama BLITS akan melakukan touring dari Sabang sampai Merauke.
Dikatakannya, UBL dan ITS akan terlebih dahulu menguji kesiapan dan ketahanan BLITS sebelum mobil itu diterjunkan ke Reli Dakar.
Kedua perguruan tinggi itu menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemeristekdikti, serta PT Goodyear Indonesia.
"Kita akan menggelar PLN BLITS Explore Indonesia 2018. Itu adalah touring dari Sabang sampai Merauke dengan total jarak tempuh lebih dari 15 ribu kilometer. Selain BLITS, ada pula mobil hybrid series KASUARI yang bersumber tenaga dari minyak jelantah yang diikutkan dalam PLN BLITS Explore Indonesia 2018," ujarnya dalam keterangan kepada media di Kampus UBL, Rabu.
Baca juga: Menuju era mobil listrik di Indonesia dan tantangannya
Ditambahkannya, BLITS memang bukan mobil listrik pertama yang dibuat para mahasiswa Indonesia. Namun, BLITS memiliki keistimewaan karena didesain untuk diikutkan Reli Dakar. Adapun kelebihan lainnya adalah seratus persen menggunakan energi listrik.
"BLITS merupakan mobil listrik untuk reli yang merupakan karya anak bangsa dan harus diberikan tantangan untuk menaklukan medan ganas dalam event dunia," kata Hanggoro.
Dia menambahkan, kerja sama antara UBL dan ITS juga memiliki arti penting untuk membuka mata dunia mengenai kemampuan mahasiswa Indonesia.
"Jika kita bersatu padu dalam berkarya, tidak mustahil semua akan tercapai terutama dukungan dari segala pihak," ujarnya.
Rektor UBL Didik Sulistyanto mengaku bahagia karena mahasiswanya dan ITS bisa membuat mobil listrik dengan kualitas mumpuni. "Kerja sama ini penting karena ini kaitannya dengan meningkatkan daya saing bangsa dan mahasiswa yang terlibat," katanya.
Baca juga: Aturan insentif mobil listrik keluar Agustus
Baca juga: Untuk mobil listrik, investor baterai asal China-Perancis bersiap "groundbreaking"
Baca juga: Jepang hanya produksi mobil listrik dan hibrida pada 2050