Kendari, Antara Sultra - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara mencatat perkembangan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sultra selama Februari 2016 hingga Februari 2017 alami penurunan 0,64 pon
Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Aqto Mardiyanto, Selasa mengatakan, walaupun dari hitungannya dalam 100 orang angkatan kerja terdapat hanya 3-4 orang pengangguran.
Menurut dia, angka itu tergolong kecil dibanding beberapa provinsi di Tanah Air yang tingkat pengganggurannya dalam 100 orang angkatan kerja ada 10 orang yang pengangguran.
Ia mengatakan, dari jumlah angkatan kerja Februari 2017 Sultra sebesar 1.262.448 orang, bertambah sekitar 49.408 orang atau 4,08 persen dibanding Februari 2016.
Kata Aqto, dari jumlah hampir 40 ribu orang angka pengangguran itu, pendidikan sarjana mencapai 5,89 persen, atau terbesar ketiga setelah pindidikan diploma II hingga IV yang mencapai 9,79 persen dan pendidikan kejuruan (SMK) mencapai 8,84 persen, SMA 53,03 persen SMP 2,35 persen dan SD 1,55 persen.
Sektor pertanian, jasa dan sektor perdagangan, secara berurutan menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017.
Sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 39,59 persen (483.685 orang) atau meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2016 yang mencapai 36,79 persen atau (429.019 orang) dari jumlah angkatan kerja.
Menyusul sektor perdagangan yang mencapai 19,60 persen atau sekitar 239.467 orang, kemudian sektor jasa 18,42 persen, industri 9,22 persen, konstruksi 5,45 persen, transportasi 3,68 persen, pertambangan 2,23 persen, jasa keuangan 1,21 persen dan terakhir jasa listrik gas dan air hanya 0,60 persen.
Aqto menambahkan, dari sembilan status pekerjaan utama, sebagaian besar penduduk Sultra bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan yaitu sebesar 29,06 persen atayu 355.034 orang dan terkecil adalah pekerja bebas di pertanian yang mencapai 1,08 persen atau 13 ribu orang lebi.
(T.A056/B/H015/H015) 09-05-2017 18:51:27