Kendari (Antara News) - DPRD Sulawesi Tenggara mengimbau Dekranasda harus gencar melakukan promosi terkait hasil kerajinan tenunan khas daerah ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke mancanegara.
"Kita memiliki banyak hasil kerajinan kain tenun daerah dengan kualitas baik, namun tidak cukup bila produk itu hanya dipasarkan di daerah, namun harus di promosikan ke luar daerah bahkan ke mancanegara sekali pun," kata Anggota Komisi IV DPRD Sultra, Hj Waode Farida di Kendari, Minggu.
Menurut politisi PAN Kabupaten Muna itu, meskipun upaya dekranasda sudah melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan tenun khas daerah ke luar daerah, namun tidak cukup bila hanya sekedar promosi tetapi juga tetap menjaga kualitas dan corak yang dihasilkan dari masing-masing daerah.
"Tantangan Dekranasda kedepan adalah semakin terbukanya pasar produk, karena keinginan masyarakat terhadap motif tenun yang beragam sehingga produk harus disesuaikan dengan keinginan pasar," katanya.
Motif kain khas daerah yang kini banyak digandrungi pasar adalah motif `burisininta` dan motif `bosubosu dan Bombana, dan corak hitam emas dari khas Tolaki dan Muna dan kotak-kotak dari Buton.
Farida mengatakan, produk kerajinan khas daerah di Sultra tidak hanya pada kain khas daerah namun beberapa produk lain yang tidak kala bagusnya dengan hasil kerajinan dari provinsi lain di Indonesia seperti perak, anyaman nentu.
Sehingga kedepan, lanjut Waode Farida, dibutuhkan kerja keras Dekranasda Sultra untuk terus meningkatkan kualitas dan motif kerajinan produk tenun daerah.
Ia juga menyampaikan apresiasi khususnya Dekranasda Sultra yang dibawa asuhan Ny Asnawati Hasan Nur Alam yang terus menggali dan melestarikan budaya kerajinan tenun daerah sehingga bisa dikenal lebih luas di tanah air hingga ke luar negeri.