Kendari (Antara News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bersama Asia Competitiveness Institute (ACI) sebagai bagian dari Lee Kuan Yew Scool of Public Policy, National University of Singapore mengadakan survai daya saing usaha di Indonesia.
"Misi penelitian ini adalah melakukan penelitian dan mengokohkan posisi lembaga sebagai biro penelitian dengan menyebarluaskan hasil penelitian kepada komunitas internasional, dan meningkatkan kolaborasi dengan mitra strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia," kata Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APINDO, yang diwakili Kepala Organisasi dan Pemberdayaan Daerah DPN Apindo, Wahyu Handoko saat acara prosentas dan survey di Kendari, Senin.
Kegiatan Presentase dan survey Daya Saing daerah di Indonesia untuk Provinsi Sultra dihadiri sekaligus di buka Wakil Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata yang didampingi Ketua DPP Apindo Sultra, Gunawan Yiedri, unsur Universitas Haluoleo dan Perwakilan ACI.
Ia mengatakan, Apindo menilai pentingnya pemberdayaan terhadap pengusaha lokal di setiap daerah itu sehingga dengan keterlibatan peran pengusaha sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa.
"Bila dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya dan kekuatan perekonomian yang meningkat, negara akan semakin kuat dan diperhitungkan dalam persaingan global," ujaranya.
ACI sendiri, kata dia, akan mengadopsi pemahaman tentang "daya saing" ekonomi yang komprehensif, mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan suatu daerah untuk mencapai pembangunan ekonomi yang tinggi dan iklusif, dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Temuan penelitian ACI terhadap daya saing keseluruhan provinsi di Indonesia selama tiga tahun terakhir (2014,2015 dan 2016) Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 ini peringkat ke-16 atau naik dibanding dengan 2015 berada pada peringkat 21, dan peringkat 29 di tahun 2014 atau di bawah Sulsel, Sulut dan Sulteng.
Sedangkan hasil penelitian bila dilihat dari stabilitas ekonomi makro di Indonesia, Sulawesi Tenggara juga dikategorikan masih jauh di bawa provinsi lain yakni pada tahun 2014 berada peringkat 23, namun di tahun 2015 naik ke peringkat 15 tetapi pada tahun 2016 ini kembali pada posisi peringkat 20 atau di atas provinsi Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata mengatatakan mengapresiasi kegiatan DPN Apindo yang melibatkan ACI yang telah melakukan survey daya saing dari berbagai aspek ekonomi dan peluang usaha di daerah.
"Saya berharap, dengan kegiatan survey dan sosialisasi ini, diharapkan dapat melahirkan satu gagasan yang terbaik bagi kemajuan daerah utamanya daya saing," ujaranya.
Dalam kegiatan sosialisasi, ACI dan Apindo juga mencoba melakukan angket survey gabungan kepada pengusaha, pemerintah dan akademisi dengan membagikan angket kepada peserta, lalu mengisi belangko formulir terkait beberapa informasi yang dapat mendukung hasil survey di maksud.
Adapun isi materi dari angket yang dioberikan itu secara garis besar menyangkut tentang informasi responden, kinerja perusahaan, lingkungan usaha, tata kelola pemerintahan. Dari hasil itu kemudian akan ditarik sebuah kesimpulan bahwa Sultra terkait daya saing akan berada di mana.