Kendari (Antara News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (Sultra), menjalin hubungan kerja sama dengan sejumah media massa lokal, terkait pemberitaan bahaya terorisme.
Kasubdit Bidang Pencegahan BNPT Andi Intan Dulung, Sabtu, mengungkapkan untuk mencegah potensi ancaman terorisme, BNPT bersama media massa harus bersinergi sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga.
"Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keutuhan NKRI, BNPT bersama FKPT di daerah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa menggandeng `stakeholder` (pemangku kepentingan)," tegas Andi.
Sementara itu anggota Dewan Pers Imam Wahyudi mengatakan sikap profesionalitas pers dalam memberitakan terorisme, mutlak diperlukan.
Ia menjelaskan, isu-isu terorisme dalam pemberitaan media massa sangat sensitif dan menimbulkan dampak sosial maupun dampak ekonomi yang luar biasa.
Oleh karena itu, kata dia, dalam peliputan berita terorisme seorang wartawan harus ekstra hati-hati dan harus merujuk pada pedoman peliputan isu-isu terorisme yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pers.
Kehadiran dua nara sumber di Kota Kendari itu dalam rangka diseminasi pedoman peliputan terorisme dan peningkatan profesionalisme media massa dalam meliput isu-isu terorisme di Kendari yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sultra.
"Sikap profesionalime pers mutlak diperlukan, untuk menangkal aksi para terorisme, memperluas misinya yang telah dirancang," ujar Imam Wahyudi.
Di daerah Sultra, potensi ancaman terhadap terorisme, hingga kini belum terlihat, namun seluruh pihak terutama media massa lokal, harus terus waspada dalam hal pemberitaan.