Kupang (Antara News) - Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Sabtu, di Lantamal VII/Kupang, memusnahkan 112 pucuk senjata api jenis Springfield buatan AS yang diserahkan secara sukarela oleh masyarakat Indonesia yang bermukim di wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
"Senjata api tersebut diserahkan secara sukarela oleh warga Indonesia di perbatasan kepada Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste yang bertugas di Sektor Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara dan di Sektor Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur," kata jenderal berbintang dua itu kepada pers di Kupang, Sabtu.
Pemusnahan lebih dari 100 pucuk senjata api buatan Amerika Serikat itu bertepatan dengan upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-RDTL dari Batalyon Raider 321/Galuh Taruna dan Batalyon 641/Beruang dari Kalimantan di Markas Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) VII/Kupang.
Pangdam menjelaskan, 112 senjata api tersebut diserahkan warga seraca sukarela kepada Satgas Pamtas RI-Timor Leste dari Yon Armed 11/Kostrad dan Yonif 725/Woroagi yang akan purna tugas pada Selasa (28/6) pekan depan.
"Ini bukti masyarakat kita sudah mengerti dan paham soal bahaya penggunaan sejata api, apalagi ada undang-undang yang melarang soal hal tersebut (penggunaan senjata api oleh warga sipil, red)," ujarnya.
Disamping pemusnahan senjata api, Pangdam bersama sejumlah pejabat TNI di NTT juga memusnahkan enam pucuk senjata rakitan yang diperoleh dari warga di Wini, Timor Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.
Pangdam Kustanto menambahkan, pemusnahan sejumlah senjata api, granat asap, amunisi tersebut juga dilakukan bersamaan dengan mengelar sejumlah kasus keberhasilan Satgas Pamtas Periode 2015-2016 saat bertugas di wilayah perbatasan.
Keberhasilan-keberhasilan tersebut seperti pengagalan penyelundupan pupuk bersubsidi sebnyak 6.755 kilogram, Bahan Bakar Minyak (BBM) 15 ribu liter, sepeda motor sembilan unit, serta sejumlah minuman keras yang diperkirakan sebanyak 4.600an liter.
Pangdam mengatakan, keberhasilan yang dicapai oleh pasukan Pamtas yang lama diharapkan bisa terus dilanjutkan oleh pasukan Pamtas yang baru sehingga hal-hal positif tersebut tetap terjaga.
Pemusnahan senjata api tersebut dilakukan dengan cara dipotong menggunakan mesin pemotong, kemudian dibakar.