"Dalam setiap kesempatan kami sampaikan dan meminta masyarakat menerima mantan anggota aliran Gerakan Fajar Nusantara yang bertobat dan menyatakan kembali hidup normal di tengah lingkungan asalnya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sultra Yusuf Mundu di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan saat ini ada 11 warga Sultra yang merupakan mantan Gafatar telah kembali ke daerah itu untuk berkumpul kembali dengan keluarga.
"Ini menjadi tugas kita bersama untuk melakukan pembinaan agar eks Gafatar ini bisa memulai hidupnya dan pergaulannya dengan warga seperti sebelum mereka bergabung organisasi itu," katanya.
Menurut dia, eks Gafatar bukan untuk dimusuhi karena pada dasarnya mereka adalah korban dari penghasutan oleh pencetus Gafatar sehingga mereka tertarik untuk bergabung.
Dikatakan, proses pemulangan 11 warga eks Gafatar itu dilakukan secara bertahap yakni tiga tahap dari asal yang berbeda-beda.
"Dua warga asal Kota Baubau yang dijemput di Provinsi Jawa Tengah pada awal Februari 2016, kemudian tahap kedua dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016 sebanyak empat orang dari Kalimantan yang merupakan satu keluarga berdomisili di Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Kota Kendari. Kemudian tahap ke ketiga dari Boyolali sebanyak lima warga asal Kabupaten Konawe Selatan," katanya.