Kendari (Antara News) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Kendari menggelar dialog interaktif tentang bahaya narkoba dan HIV/Aids bertempat pada salah satu restoran di Kendari, Kamis.
Kegiatan dialog yang berlangsung sehari itu dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota kendari Alamsyah Lotunani dan dihadiri peserta dari kalangan jurnalis, lembaga swadaya masyarakat, camat dan lurah yang memimpin wilayah terdapat tempat hiburan malam se-Kota Kendari.
"Kegiatan dialog ini sangat penting dan strategis dilakukan guna menyamakan presepsi dan semangat dalam upaya penanganan kasus narkoba dan HIV/Aids di daerah ini," kata Alamsyah.
Menurut dia, dialog ini perlu intensif dilakukan sebagai salah satu bentuk sosialisasi akan bahaya narkoba dan HIV/Aids karena Kota Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sultra adalah tempat tujuan dan transit terbesar orang yang berkunjung ke daerah ini.
"Sebagai ibu kota provinsi yang merupakan pusat pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonmi, maka menarik minat orang berkunjung ke Kota Kendari, sementara orang yang datang tersebut kita tidak mengetahui apakah mereka sehat atau tidak," ujarnya.
"Kalau mereka sudah terjangkit HIV/Aids maka berpotensi menularkan kepada warga Kendari," ujarnya lagi.
Selain sosialisasi seperti itu, kata Alamsyah, perlu ada langkah konstruktif agar bisa meminimalisir kecenderungan peningkatan kasus narkoba dan HIV/Aids di Kota Kendari.
Ia menyebutkan, kasus HIV/Adis di Kota Kendari per Oktober 2015 mencapai sekitar 37 orang, sehingga ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan semua elemen masyarakat untuk menyelamatkan generasi dari bahaya narkoba dan HIV/Aids.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Maryam Rufiah mengatakan, kegiatan dialog tentang bahaya narkoba dan HIV/Aids juga melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Kendari.