Kendari (Antara News) - Tim sepak bola Sulawesi Tenggara membuka peluang lolos PON XIX setelah laga perdana ajang prakualifikasi berbagi angka (1-1) melawan tuan rumah Sulawesi Barat (Sulbar).
Pelatih sepak bola Sulawesi Tenggara (Sultra) Hamdan melalui telepon dari Polewali Mandar, Senin, mengatakan, para pemain berjuang keras untuk memetik poin atas tuan rumah yang didukung suporter fanatiknya.
"Meskipun tidak meraih angka penuh melawan tuan rumah Sulbar namun mengharukan karena anak-anak berjuang mati-matian. Mereka hanya menjalani latihan satu tim selama sepekan, sementara lawan mempersiapkan diri berbulan-bulan," kata Hamdan.
Ia mengatakan semangat juang para pemain berbanding terbalik dengan latihan yang sangat mimin.
"Saat melawan tuan rumah Sulbar, anak-anak Sultra mencetak gol lebih awal namun dibalas pada menit-menit terakhir pertandingan usai. Ini bukti bahwa stamina pemain lemah karena waktu latihan terbatas," ujar Hamdan.
Pertandingan sisa melawan tim sepak bola Sulawesi Selatan (Sulsel) menentukan lolos atau tidaknya ke PON XIX.
"Para pemain dimotivasi bermain maksimal. Semangat juang mereka tidak diragukan namun lawan pun mengusung komitmen untuk merebut tiket PON," tambahnya.
Ketua PSSI Sultra Sabaruddin Labamba mengatakan peluang tim sepak bola Sultra merebut tiket PON XIX masih terbuka.
"Kami harapkan doa masyarakat Sultra agar pemain dalam kondisi siap tanding. Anak-anak sudah menunjukan semangat membela panji daerah," kata Sabaruddin.
Melawan tim Sulsel besok (6/10), kata dia, para pemain tidak dibebani target namun diharapkan menampilkan permainan terbaik.
"Kalau sudah di arena pertandingan seperti ini tinggal memotivasi para pemain. Jangan berharap melebihi dari kesiapan saat berlatih," ujarnya.
Ia menambahkan tim sepakbola Sultra tidak dapat melakukan pelatihan terpusat karena kondisi anggaran yang terbatas.
"Pemain tidak menjalani pelatihan terpusat karena kondisi anggaran yang terbatas. Namun harus dimaklumi karena pendanaan pembinaan olahraga hanya bersumber dari pemerintah daerah," kata Sabaruddin.
Oleh karena itu, lanjut dia, KONI Sultra dan pemerintah daerah dapat memaklumi apa pun prestasi yang dicapai para pemain dan pelatih di arena pra PON yang mempertemukan tim tangguh lainnya.
"Dalam pertandingan olahraga harus dipahami bahwa tim yang bakal juara adalah tim yang mempersiapkan pemain secara optimal. Artinya, kalau pemain mau jadi juara maka persiapan pun harus level juara," katanya.
Pra PON XIX cabang sepakbola yang dihelat di Mamuju, Sulawesi Barat mempertemukan tim Sultra, Sulbar dan Sulawesi Selatan.