Kendari (Antara News) - Para pedagang ayam kampung di sejumlah pasar di Kota Kendari, Rabu tampak diserbu para pembeli yang ingin merayakan Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah.
Pantauan di dua pasar induk seperti Pasar Sentral Mandonga dan Pasar Panjang Bonggoeya menjadi ramai seketika, terutama pada kawasan penjualan ayam dan daging diserbu warga untuk memenuhi kebutuhan untuk hari raya kurban.
Membludaknya masyarakat yang membeli ayam untuk kebutuhan Idul Adha itu membuat para pedagang cenderung menaikkan harga yang cukup tinggi dibanding hari biasanya.
Ny Salma, warga kota Kendari mengaku kaget saat membeli ayam kampung yang harganya naik dua kali lipat dari hari biasa.
Ia menyebutkan, harga ayam kampung ukuran sedang biasanya dijual Rp100.000 per ekor kini naik menjadi Rp150.000 sampai Rp200,000 per ekor.
Begitu pula harga ayam potong ukuran jumbo yang biasanya dijual Rp55.000 per ekor kini naik menjadi Rp70.000 hingga Rp75.000 per ekor ukuran jumbo (1,5 kg - 2 kg).
Menurut beberapa pedagang ayam di pasar tersebut, naiknya harga ayam kampung dan ayam potong tersebut dipicu karena juga adanya kenaikkan harga di tingkat produsen atau peternak.
"Kami sebagai pedagang tentu harus mendapat untung, walaupun itu hanya terjadi saat menjelang hari lebaran saja," kata Udin, pedagang ayam kampung musiman di Pasar Bonggoeya.
Meskipun harga melonjak, kata Udin, masyarakat yang datang membeli ayam tampak ramai, bahkan para pembeli antre membeli ayam, sehingga membuat kawasan pasar membludak dan menutupi hampir separuh badan jalan di pasar itu.
"Harga ayam potong dan ayam kampung kami naikkan karena permintaan ayam potong yang dibutuhkan masyarakat juga meningkat menjelang Idul Adha ini," ujarnya.