Kendari (Antara News) - Wakil Bupati Konawe, Parinringi mengatakan daerahnya bebas dari peredaran beras plastik atau beras sintetis. "Daerah kami ini adalah sentra produksi beras terbesar di Sultra, hasil produksi petani kami melebihi dari kebutuhan warga setempat, sedangkan yang diduga beras sintetis itu adalah beras impor," kata Parinringi, di Kendari, Rabu.
Meskipun tidak terlalu khawatir dengan peredaran beras sintetis tersebut, kata Parinringi, namun pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif yakni melakukan pengecekan di tingkat pedagang. "Instansi terkait telah melakukan langkah antisipatif berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan bahwa beras itu tidak beredar di Konawe," katanya.
Menurut Parinringi, selama ini masyarakat Konawe masih mengandalkan beras lokal untuk konsumsi sehari-hari, bahkan pengusaha atau pedagang beras dari luar Sultra ada yang datang ke daerah itu untuk membeli beras petani.
"Untuk itu saya minta kepada warga jangan cemas sehubungan adanya isu peredaran beras plastik. Karena sangat kecil peluang terjadi di Konawe," katanya.
Parinringi meminta warga atau pedagang kalau ada yang menemukan indikasi beras sintetis agar melaporkan kepada pihak terkait, baik polisi ataupun dinas terkait.