Jakarta (Antara News) - Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menilai hubungan bilateral Republik Indonesia-Brunei Darussalam semakin kokoh sehingga pada masa mendatang kerja sama yang terjalin erat dapat ditingkatkan dan manfaatnya semakin dirasakan rakyat kedua negara.
Pernyataan itu disampaikan Wamenlu RI saat menerima kunjungan perpisahan dari Duta Besar Brunei Darussalam untuk Indonesia Dato Paduka Mahmud Saidin pada Selasa (24/2), berdasarkan keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu.
Duta Besar Mahmud yang akan segera mengakhiri masa tugas di Indonesia telah mengemban tugas sejak 12 Januari 2010.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Fachir secara khusus menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas peran dan kontribusi Duta Besar Mahmud Saidin dalam memajukan hubungan bilateral RI-Brunei Darussalam selama masa tugas di Indonesia.
Menurut Fachir, eratnya hubungan RI-Brunei Darussalam tercermin dari tingginya frekuensi saling kunjung dari pejabat tinggi kedua negara, konsistensi dukungan Brunei terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kerja sama saling dukung di organisasi internasional.
"Kerja sama di bidang ekonomi perdagangan, investasi dan kontak antar masyarakat juga terus menunjukkan tren yang positif," ujar dia.
Untuk sektor perdagangan, total nilai perdagangan kedua negara pada 2013 mencapai 768 juta dolar AS, atau naik 53 persen dari tahun sebelumnya (2012) sebesar 501 juta dolar AS.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Mahmud Saidin menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik selama melaksanakan tugas di Indonesia, khususnya dengan adanya rasa persaudaraan yang sangat kuat antara Indonesia dan Brunei Darussalam
Menurut Dubes Mahmud, rasa persaudaraan antara kedua pihak telah semakin mendorong terciptanya kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.