Ternate (Antara News) - Warga Desa Totala, Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Karena krisis air bersih, terpaksa harus rela menggunakan akses jalur laut, karena tempat mata air letaknya di Desa Tolofuo, dengan jarak tempuh sejauh 2 KM, padahal kondisi ini sudah berlanjut selama 47 tahun lamanya, terhitung sejak 1974 hingga sekarang," kata Kepala Desa Totala, Alpinus Nyong di Ternate, Minggu.
Ia mengatakan,warga yang mau memenuhi kebutuhan air harus pigi menyeberang lewat laut, karena jalan darat belum tembus, sehingga untuk menuju Desa Tolofuo ambil air minum harus menggunakan perahu.
Penderitaan yang dialami oleh warga setempat, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tahun 2014 lalu, dengan harapan agar Desa Totala dapat diprioritaskan untuk program air bersih tahun 2015 direalisasi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak cipta karya, dan sudah dijanjikan, sehingga kami juga masih menunggu bantuan pemda setempat, bahkan telah disampaikan ke instansi terkait, namun tidak mendapat respon," katanya.
Padahal kondisi di Desa Totala sangat memprihankan, dimana dari desa sudah menyiapkan draf desa tetapi itu hanya sebatas janji, sehingga dirinya meminta agar bantuan untuk pemenuhan air bersih jangan hanya sebatas janji.
Sementara itu, secara terpisah, Kabid Cipta Karya PU Halbar, Anhar Alaudin, saat dikonfirmasi mengatakan program air bersih ini tetap diprioritaskan untuk desa yang masuk kategori sulit memperoleh air bersih. Tetapi Desa Totala, sampai sejauh ini belum memasukan data desa sehingga pada saat pengusulan tidak dapat diakomudir.
"Memang Kepala Desa pernah datang untuk mengusulkan program air bersih bisa masuk di desa mereka tetapi data desa terlambat dimasukkan sehingga tidak masuk di tahun ini," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan turun melakukan survei sekaligus pengambilan data desa, sehingga ditahun 2016 akan diusulkan masuk dalam program air bersih dan dalam waktu dekat akan turun sorvei lapangan untuk mengambil data desa agar ditahun mendatang dapat akomodir.
Dirinya menambahkan, untuk program air bersih, sumber anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp2 miliar, dengan begitu, sasarannya difokuskan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loloda, Ibu Utara dan Ibu Tengah.