Makassar (Antara News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulsel yakni Bahar Ngitung, Aziz Kahar Mudzakkar, Ajiep Padindang, dan Ikbal Parewangi untuk mendukung pembangunan jalan tol Sulawesi.
"Minimal ini disuarakan ke presiden, mumpung saat ini seluruh provinsi di Sulawesi memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional," kata gubernur saat menerima kunjungan para Senator tersebut di Makassar, Senin.
Pembangunan jalan tol Sulawesi tersebut, lanjutnya untuk memperkuat posisi Sulsel sebagai interkoneksi nasional dan daerah di wilayah Sulawesi.
"Saya membayangkan nantinya jalan tol ini akan melewati pinggir pantai dan tidak menerabas rumah penduduk," ucap Syahrul.
Sebagai wujud dukungan, Syahrul meminta agar para anggota DPD asal Sulsel tersebut bersedia menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk kemudian diusulkan kepada Presiden RI.
Selain jalan tol Sulawesi, Syahrul juga meminta dukungan untuk pembangunan jalur Kereta Api Trans Sulawesi, serta sejumlah program pembangunan infrastruktur lain.
"Seperti pembangunan New Port Makassar yang didalamnya ada pusat industri terpadu, jalan tol Takalar - Makassar - Maros, Highway Maros - Makassar, dan wisma negara. Ada juga pembangunan tiga buah bendungan yakni Bendungan Kelara Kareloe di Kabupaten Jeneponto, Bendungan Passelorang di Kabupaten Wajo, dan Bendungan Baliase di Kabupaten Luwu Utara," papar Syahrul.
Menanggapi hal ini anggota DPD asal Sulsel Bahar Ngitung menyatakan akan memperjuangkan permintaan gubernur di tingkat pusat.
"Jadi bukan hanya mendukung kami malah siap memperjuangkan aspirasi ini sampai ke tingkat pusat," ujarnya.
Bahar juga mengaku bersedia menandatangani MoU yang diusulkan oleh gubernur.
"Kami siap untuk mendukung semua program pemerintah provinsi. Kalau bisa, MoU ini ditandatangani sebelum tanggal 25 Desember," tukas Bahar.
Bahar mengatakan pemerintah daerah memang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi harus mendapat dukungan dari semua pihak termasuk DPD. Ia juga mengatakan bahwa jika pemerintah ingin melihat Indonesia yang maju maka kawasan timur harus mendapat perhatian.
"Kalau mau Indonesia maju, perhatikan kawasan timur karena disinilah masa depan Indonesia," pungkasnya.