Raha (Antara News) - Terminal bayangan di Raha ibukota Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terus beroperasi meskipun sudah beberapa kali diprotes warga di kota itu.
Salah seorang warga Raha, Darman (43) di Raha mengatakan terus beroperasinya terminal bayangan tersebut telah mengganggu kelancaran arus lalulintas, karena sebagian badan jalan dijadikan area parkir oleh para sopir angkutan umum.
"Kita tidak habis pikir mengapa pihak instansi terkait membiarkan para sopir angkutan umum parkir kenderaan di terminal bayangang yang menggunakan sebagian badan jalan," katanya.
Padahal ujarnya tidak jauh dari terminal bayangan tersebut terdapat terminal resmi yang dikelola pihak Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Muna.
"Saya pikir, penggunaan terminal bayangan oleh para sopir angkutan umum itu bukan hanya mengganggu arus lalulintas di sekitar terminal melainkan juga sangat merugikan pemerintah daerah karena tidak dipungut retribusi," katanya.
Keterangan yang samajuga disampaikan Ikra (29), warga kota Raha lainnya yang merasa terganggu dengan adanya terminal bayangan yang tidak bisa ditertibkan oleh pihak terkait itu.
Menurut dia terminal bayangan di Kelurahan Mangga Kuning, sangat mengganggu para pejalan kaki maupun pengguna kendaraan roda empat maupun roda.
"Sejak beroperasinya terminal bayangan di area jalan Mangga Kuning, arus lalulintas setiap hari macet," katanya.
Baik Ikra maupun Darman berharap pihak terkait segera menertibkan terminal bayangan di kota itu, sehingga pemerintah daerah dan masyarakat tidak dirugikan.