Jakarta (Antara News) - Korea Selatan dan ASEAN membahas peningkatan kerja sama di bidang sosio-kultural kedua wilayah dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.
Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Baek Seong-taek dalam wawancara di sela-sela seminar "Peringatan 25 Tahun Kemitraan Korea Selatan dan ASEAN" di Jakarta, Selasa, mengatakan Korea Selatan dan ASEAN perlu bekerja sama lebih erat untuk mendekatkan hubungan melalui saling pengertian dan pemahaman sosio-kultural masing-masing.
"Korea Selatan dan ASEAN perlu lebih saling memahami dan mengerti diri masing-masing untuk mengatasi hambatan-hambatan sosial dan budaya sehingga kerjasama dapat kita tingkatkan untuk kemakmuran masyarakat di kedua wilayah," kata Dubes Baek Seong-taek.
Menurut Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dundin Zaenudin, seminar tersebut bertujuan sebagai wadah saling bertukar pikiran dan ide antara Korea Selatan dan negara-negara di ASEAN dalam mewujudkan kemitraan yang dilandasi saling kepemahaman dan pengertian sosio-kultural masing-masing wilayah.
"Terlebih pada akhir Desember 2015, tak lama lagi, kita akan mulai integrasi ASEAN melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena itu, kita perlu membahas bagaimana kesiapan masyarakat kita menjadi bagian dari ASEAN dan ASEAN menjadi bagian masyarakat internasional," kata Dundin.
Dalam hal tersebut, Dundin menambahkan ASEAN dan khususnya Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan yang telah berhasil mendekatkan masyarakatnya kepada dunia melalui budaya.
"Mungkin orang-orang di wilayah ASEAN, terutama Indonesia, belum pernah mengunjungi KOrea Selatan, tapi mereka sudah sangat familiar dengan budayanya melalui 'Korean wave' atau 'demam Korea' dalam sinetron, film, maupun musik," kata dia.
Oleh karena itu, Dundin berpendapat bahwa hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendekatkan masyarakat di negara-negara anggota untuk mengenal dan saling memahami budaya masing-masing.
"Salah satu kolega dari Thailand mengatakan, saat ini di sekolah menengah atas mereka mulai mengajarkan bahasa-bahasa di wilayah ASEAN, terutama Bahasa Indonesia. Seharusnya Indonesia juga segera berbenah dalam waktu yang tersisa ini," kata dia.
Seminar Peringatan 25 Tahun Kemitraan Korea Selatan dan ASEAN tersebut diselenggarakan oleh Utusan Republik Korea untuk ASEAN bekerjasama dengan LIPI yang menghadirkan pembicara dari Universitas Busan, Universitas Nasional Gyeongsang, Universitas Nasional Changwon, Universitas Indonesia, serta perwakilan dari Myananmar, Thailand, dan Malaysia.
Seminar satu hari itu dihadiri seratus peserta dari kalangan akademisi Korea Selatan dan ASEAN, serta perwakilan masing-masing negara anggota ASEAN.