Kendari, (Antara News) - Kelompok "marching band" anak penderita autis dari Sekolah Luar Biasa Mandara (SLB) memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2014 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat.
Selain menampilkan barisan musik "marching band" juga anak autis binaan SLB Mandara menarik kosentrasi hadirin saat memainkan musik tradisional Angklung.
Meskipun gerakan mereka kadang-kadang tidak seirama namun peserta upacara memaklumni, bahkan kagum dengan penampilan anak-anak autis.
Pengasuh anak autis Burhanuddin mengatakan metode mendidik anak autis sudah dirancang sedemikian rupa sehingga membuahkan hasil.
"Guru atau pengasuh anak-anak autis harus sabar karena kejiwaan mereka berbeda dengan anak lainnya," kata Burhanuddin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid mengatakan sarana dan prasana pendidikan anak autis masih tergolong minim.
"Dari tahun ke tahun pemerintah pusat terus meningkatkan sarana belajar SLB namun masih belu memadai," kata Damsid.
Ia mengimbau anak-anak autis, orang tua serta pengasuh tidak merasa tersisi karena semua itu takdir dari Yang Maha Kuasa.
Hardiknas tingkat Sultra digelar di halaman kantor Walikota Kendari yang dipimpin Walikota Kendari Asrun.