Washington, (Antara/KUNA-0ANA) - Amerika Serikat Jumat menyatakan prihatin atas penghentian bantuan medis kepada pemerintah Myanmar dari Medecins Sans Frontieres (MSF) untuk pasien HIV/AIDS, malaria dan TBC di negara itu selama 22 tahun terakhir.
"Kami mendesak pemerintah untuk terus bekerja sama dengan masyarakat internasional guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan dan untuk menjamin akses yang tidak terbatas untuk lembaga kemanusiaan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.
Dalam situsnya, MSF menyatakan bahwa pihaknya "sangat terkejut dengan keputusan sepihak ini dan sangat prihatin tentang nasib puluhan ribu pasien yang saat ini di bawah perawatan kami di seluruh negeri.
"Keputusan ini oleh Pemerintah Persatuan akan memiliki dampak buruk terhadap 30.000 pasien HIV/AIDS dan lebih dari 3.000 pasien TB yang kami sedang rawat di Myanmar," kata MSF menekankan.
Menurut Psaki, pemerintah dan MSF dalam diskusi untuk melanjutkan operasi bantuan.
Sejak tahun 2004, MSF telah merawat lebih dari 1.240.000 pasien malaria di negara bagian Rakhine Myanmar saja.