Kendari (Antara News) - Perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013, tumbuh sebesar 6,18 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugraha.
"Peningkatan PDRB Sultra Sultra tahun 2013, menunjukkan bahwa sektor pertanian menjadi sektor terbesar dengan kontribusi 29,87 persen. PDRB ril tahun 2013 tumbuh sebesar 7,28 persen, lebih rendah dari pertumbuhan yang dicapai pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 10,41 persen," katanya saat menyampaikan reliase di Kendari, Rabu.
Adi menjelaskan, besaran PDRB di Sultra atas dasar harga berlaku tahun 2013 sebesar Rp15,05 triliun atau tumbuh 7,28 persen. Pertumbuhan yang dicapai Sultra itu lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,78 persen.
Terhadap perekonomian triwulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), perekonomian Sultra pada triwulan IV-2013 memperlihatkan pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 8,18 persen.
Pertumbuhan yang cukup positif itu, didorong oleh pertumbuhan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 16,88 persen dengan andil pertumbuhan besar 6,13 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembangunan fisik di wilayah Sultra.
Secara umum, kata Adi, PDRB Sultra menurut penegeluaran dibedakan atas tiga kelompok (konsumsi, investasi dan kelompok penggunaan di luar wilayah). Ketiga kelompok ini saling berkaitan erat dimana salah satu kelompok mengalami perubahan maka kelompok lain juga akan ikut berubah.
PDRB Sultra di tahun 2012 didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi sebesar 74,55 persen yang terdiri dari 52,85 persen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan 21,70 persen pengeluaran konsusmsi pemerintah.
Sementara PDRB Sultra per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2013 mencapai Rp17,012 juta atau lebih tinggi dibanding tahun 2012, yakni sebesar Rp15,604 juta kata Kepala BPS Sultra.