Jakarta (Antara News) - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan tidak penting presiden Indonesia mendatang berasal dari golongan tua atau muda namun yang utama adalah presiden yang bersih dan membersihkan.
"Saya tidak yakin hasil survei INSIS yang menyimpulkan bahwa rakyat Indonesia menghendaki capres muda dalam Pilpres 2014. Sangat meyakinkan bahwa bagi rakyat tidak relevan dikotomi tokoh muda dan tua dalam Pilpres 2014," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya hasil survei INSIS menyimpulkan bahwa rakyat Indonesia menghendaki capres muda dalam Pilpres 2014.
Menurut Hajriyanto yang jauh lebih penting dan mendesak bagi rakyat adalah hadirnya tokoh yang otentik dan bersih (dan membersihkan). "Capres tua atau capres muda tidak ada bedanya alias --setali tiga uang-- saja kalau dua-duanya tidak bersih dari korupsi," kata Hajriyanto.
Menurut Hajriyanto, Presiden yang bersih saja, belum tentu bisa membersihkan negara ini dari korupsi, apalagi Presiden yang tidak bersih.
Hajriyanto menegaskan Indonesia ke depan membutuhkan tokoh yang "bersih dan membersihkan" untuk menjadi Presiden RI, tak peduli apakah dia berusia tua atau muda. "Untuk apa tokoh muda kalau faktanya belepotan dengan korupsi dan suap ?," kata Hajriyanto.
Hajriyanto mengakui akan senang jika muncul tokoh muda dalam Pilpres 2014. Menurut Hajriyanto bukan faktor mudanya, yang utama tetapi bersihnya. "Kalau ada tokoh muda yang bersih dan membersihkan, ibarat air mutlak yaitu air suci yang menyucikan, tentu itu sangat ideal. Tetapi kalau dia tokoh muda tetapi indikasi koruptifnya begitu kuat, ya untuk apa kita punya presiden muda tetapi korup ?," kata Hajriyanto.
Dalam pandangan Hajriyanto, korupsilah yang menjadi tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Karena itulah, tokoh yang bersih dan membersihkanlah yang jauh diperlukan oleh bangsa ini.
Menurut Hajriyanto, Presiden Tua atau Presiden muda itu sekunder atau kalau bukannya malah tersier saja, yang primer adalah Presiden yang bersih dan membersihkan.