Jakarta (Antara News) - Survei Reform Institute menunjukkan masyarakat Indonesia masih percaya terhadap partai politik dan demokrasi sebagai sistem pemerintahan di Indonesia.
"Sebanyak 61,27 persen responden masih mempercayai partai politik. Angka ini perlu diapresiasi tapi bukan sepenuhnya berita baik karena 38,47 persen responden menyatakan tidak percaya partai politik," kata Pemimpin Survei Nasional Reform Institute, Yudi Latif, di Jakarta, Rabu.
Survei Persepsi Masyarakat oleh Reform Institute itu melibatkan 1.500 responden di 33 provinsi pada 4-25 November 2013 dengan metode wawancara tatap muka dan margin of error sebesar 2,53.
Yudi mengatakan hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap partai politik itu menjadi peringatan keras bagi parpol.
"Apabila ketidak-percayaan terhadap partai politik terus meningkat, masyarakat dapat berbalik memusuhi demokrasi," kata Yudi.
Sebanyak 80,27 persen responden dalam survei itu mempercayai demokrasi sebagai sistem pemerintahan dan 19,27 persen responden yang menyatakan tidak percaya terhadap demokrasi.
Selain demokrasi dan partai politik, survei itu juga menampilkan persepsi masyarakat tentang tujuan bernegara yang belum terpenuhi.
Sebanyak 67,73 persen responden memilih tujuan negara yang belum terpenuhi yaitu memajukan kesejahteraan umum, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah (17,93 persen), mencerdaskan kehidupan bangsa (11,4 persen), dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia (2,53 persen).
"Hasil itu menunjukkan masyarakat kita bukanlah orang-orang bodoh yang tidak mengerti tujuan bernegara itu apa," kata Yudi.