Kendari, (Antara News) - Sejumlah elemen perempuan seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Aliansi Perempuan Sultra (Alpen), solidaritas perempuian dan beberapa organisai lainnya membagi-bagi stiker yang bertuliskan hentikan kekerasan kepada perempuan pada pengendara lalulintas di jalan.
Pantauan di Kendari, Senin, para elemen perempuan, selain membagi stiker juga lainnya memegang spanduk dan panplet yang bertuliskan stok terhadap kekerasan perempuan yang dibagi-bagi secara cuma-cuma disimpang empat lampu merah, Mandonga, Kota Kendari.
Koordinator aksi, Ny Henny dalam orasinya, mengatakan, kekerasan terhadap perempuan semakin hari-semakin meningkat khususnya di Provinsi Sultra.
Ia mengatakan, hampir setiap waktu , setiap hari bahkan setiap detik, kekerasan terhadap perempuan seperti pemerkosaan, KDRT, pelecahan seksual, muncul di media cetak harian di Kota kendari dan kabupaten-kabupaten lainnya di Sultra.
Beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Sultra yang banyak mengundang perhatian besar masyarakat saat ini adalah kasus pembunuhan terhadap dua orang perempuan bernama Windy Evelyn dan Nur Hasanah yang diduga melibatkan dua oknum perwira Polisi.
Disamping itu, kasus pemnerkosaan terhadap perempuan di bawah umum yang dilakukan oleh oknum guru inisial "M" di Kabaupaten Konawe, yang saat ini kasusnya sudah dilapor di Polres Konawe namun mandeg. Pelaku justru masih berkeliaran dan belum di tahan.
Dan kasus lain adalah pemerkosaan terhadap seorang perempuan berinisial "DI" yang diduga pelakuknya adalah aparat Polisi Lasusua Kabupaten Kolaka Utara.
Oleh karena itu, kata Lina, dari anggota koalisai perempuan lainnya mengatakan, dalam rangka memperingati 16 hari anti kekerasan sedunia maka, organisasi perempuan di Sultra menyatakan sikap menolak segala macam bentuk kekerasan terhadap perempuan khususnya kekerasan seksual sebagai bentuk pelanggaran HAM.
Selain itu mendesak Kapolda Sultra mengusut tuntas otak pembunuhan dua wanita bernama Wendy dan Nur Hasanah dan segera menahan pelaku pemerkosaan anak di bawah umur di kabupaten Konawe serta menahan pelaku pemerkosaan oleh oknum apara polisi di Kolaka Utara.
Ia juga mengajak masyarakat secara bersama-sama menolak segala macam bentuk kekerasan terhadap perempuan khsususnya kekerasan seksual, serta mendesak pemprov Sultra untuk membuat kebijakan khusus untuk melindungi perempuan dari berbagai macam tindakan kekerasan.
Aksi damai dan orasi yang disampaikan sejumlah koalisi perempuan yang dipusatkan disudut jalan lampu merah depan eks MTQ Kota Kendari itu berjalan lancar dan aman dan tidak mengganggu arus lalulintas di jalan.