Kendari (Antara News) - Kedutaan Besar Iran meminta imigran gelap yang berada di Kendari agar tidak bertindak anarkis dan melakukan tindak penganiayaan, sebab kalau berlaku kasar pada sopir taksi atau melakukan pengrusakan barang milik warga Kendari, Indonesia, maka kalian akan menjadi sasaran pengeroyokan,.
"Kalian harus berbaik-baik dengan warga Kendari, Indonesia. Warga Negara Indonesia sopan dan menghargai warga Iran," kata Konsuler Kedubes Iran Kasmiri di hotel penampungan ratusan imigran asal Iran di Kendari, Kamis.
Dengan didampingi staf dari Departemen Luar Negeri Indonesia Riza dan Kepala Kantor Imigrasi Sultra Hendriartono, Konsuler Kasmiri menemui dan berdialog singkat dengan para imigran yang ditampung di Hotel Mega Bintang dan Hotel Srikandi di Kendari.
Selain menemui imigran yang ditampung di hotel juga utusan kedubes Iran Kasmiri menjenguk imigran SR (23) yang ditahan polisi di Mapolres Kendari karena kasus penganiayaan.
Para imigran gelap yang sudah berada sekitar dua bulan di Kendari, Sultra sumringah bertemu Konsuler Kedubes Iran. Mereka berebut meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Staf Departemen Luar Negeri Indonesia Riza mengatakan Indonesia selalu berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Iran di Jakarta tentang nasib para imigran.
Data Kantor Imigrasi Sultra bahwa kurun waktu sembilan bulan terakhir telah menangani sebanyak 800 orang imigran gelap dari berbagai negara. Posisi perairan Sultra berada pada jalur strategis menuju Australia sehingga menjadi daerah persinggahan bagi para imigran.
"Sultra adalah daerah transit bagi imigran tujuan Australia, baik melalui sarana kapal laut maupun pesawat udara," kata Kepala Kantor Imigrasi Sultra Hendriartono.