Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan berbagai pihak internasional sering menanyakan resep yang dimiliki Indonesia sehingga mampu bertahan dari krisis ekonomi global 2008-2009 dan bahkan dapat tumbuh secara mengesankan.
"Saya sering mendapatkan pertanyaan dari banyak pihak menyangkut resep yang dimiliki Indonesia," kata Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan pertanyaan tentang resep itu dilontarkan dalam sejumlah forum internasional baik yang bersifat regional seperti ASEAN dan APEC, maupun multilateral seperti forum G20.
Atas pertanyaan itu, Presiden Yudhoyono menjawab pengelolaan ekonomi Indonesia selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian, dengan tetap menjaga ruang ekspansi yang terukur. "Di banyak negara yang dilanda krisis keuangan dan ekonomi, sering kedua hal itu dipertentangkan atau menjadi 'trade off'," katanya.
Atas pertanyaan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh semakin baiknya iklim dunia usaha, terjaganya stabilitas politik dan keamanan serta masifnya gerakan kewirausahaan.
Menurut Presiden, prinsip kehati-hatian dalam mengelola ekonomi juga tercermin pada komitmen serta kemampuan Indonesia menjaga kesehatan fiskal. Penerimaan negara terus ditingkatkan, belanja terkendali, serta defisit fiskal terhadap produk domestik bruto (PDB) terjaga di bawah tiga persen.
"Secara lebih rincinya, hal ini akan saya uraikan nanti pada pidato RAPBN Tahun Anggaran 2014 beserta Nota Keuangannya," kata Presiden Yudhoyono.