Kendari, (Antara News) - Puluhan mahasiswa membawa bendera dan atribut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyampaikan orasi terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Aksi mahasiswa dengan berorasi dan membawa spanduk yang bertuliskan penolakan kenaikan BBM, juga membawa gambar presiden dan wakil presiden, serta membaakar kertas di halaman kantor sekretariat DPRD Provinsi Sultra, Selasa.
Para mahasiswa mengibarkan bendera HMI dan bendera merah putih, serta spanduk berwarna hitam dan bertuliskan warna hijau yang isinya menolak kenaikan BBM. da juga spanduk putih dengan tulisan warna merah.
Aktivis HMI itu memakai pakaian bebas, ada juga yang memakai sendal, namun tidak mengganggu lalu lintas sehingga orasi yang disampaikan berjalan lancar.
Wakil Ketua DPRD Sultra dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), La Pili mengatakan mendukung perjuagan para mahasiswa terkait rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM itu.
"Saya kira perjuangan adik-adik mahasiswa murni demi kepentingan rakyat, oleh karena itu aksi yang disampaikan adik-adik mahasiswa terkait penolakan harga BBM, PKS mendukungnya," katanya.
Menurut La Pili, keputusan PKS terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM itu sudah merupakan keputusan partai sehingga apa yang didengungkan para mahasiswa terkait penolakan kenaikan BBM itu sudah sama dan final.
Usai mendengar jawaban Wakil Ketua DPRD Sultra itu, para mahasiswa HMI dengan teratur meninggalkan halaman gedung sekretariat DPRD Sultra.