Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Muna melibatkan ratusan perambah hutan Warangga dalam progrtam penanaman pohon penghijauan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Muna, Abdul Haris di Kendari, Rabu, mengatakan 88 ribu anakan pohon kemiri, beringin sukun dan trembesi bantuan dari pemerintah pusat sudah siap tanam.
"Bibit sudah siap tanam namun masih menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang masih kemarau. Kalau sudah memasuki musim hujan, maka 447 orang warga perambah ditambah dengan gabungan pegawai langsung melakukan penanaman," kata Haris.
Secara teknis pelibatan warga dalam kegiatan penghijauan kawasan Warangga yang sudah kritis dibagi dalam tiga kelompok masyarakat dari Patu Patu, warangga dan Jalan Pendidikan.
"Lokasi penanaman ditingkatkan dari luasan kawasan Warangga 130 hektare menjadi 200 hektare karena bibit yang tersedia sebanyak 88 ribu pohon," katanya.
Perambahan kawasan hutan Warangga sebagai penyangga sumber air di daerah tersebut mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra.
"Kawasan hutan Warangga sebagai penyangga ketersediaan sumber air pada Sungai Jompi, Sungai Laende dan Sungai Labalano harus dilindungi dari aktivitas oknum tidak bertanggungjawab. Perambah harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku," kata anggota DPRD Sultra La Nika.
"Kawasan seluas 130 hektare sudah dalam kondisi rusak. Kalau tidak ada upaya penyelamatan atau rehabilitasi maka dipastikan dalam waktu dekat penduduk Kota Raha, ibukota Kabupaten Muna akan kehilangan air, katanya.
Data Dinas Kehutanan Kabupaten Muna menyebutkan 104 perambah dari Kelurahan Watuputih dan Bangkali sudah teridentifikasi. Yang belum terungkap adalah perambah dari Jalan Pendidikan Kota Raha yang dicurigai melibatkan oknum PNS," katanya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat Kabupaten Muna untuk bersama-sama peduli terhadap keberadaan hutan karena luasnya terus menyusut atau tersisa 94.073 hektare dari 107.119 hektare. (Ant).