Kendari (ANTARA News) - Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan sumber daya alamnya yang berlimpah, berpotensi untuk menjadi sentra pengembangan industri manufaktur dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya industri manufaktur mikro dan kecil.
Kepala BPS Sultra, Wahyuddin, di Kendari, Selasa mengatakan, saat ini cukup banyak berkembang industri rumah tangga yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 20 orang yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Ia mencontohkan, pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III di tahun 2012, walaupun mengalami pertumbuhan yang melambat dibanding dengan triwulan II tahun 2012, dimana pertumbuhan pada triwulan II sebesar 5,35 persen, sedangkan triwulan III turun menjadi 3,25 persen.
Sedangkan, lanjut Wahyuddin, pertumbuhan produksi industri manufaktur triwulan III (year on year) sebesar 20,41 persen.
Beberapa jenis industri manufaktur seperti makanan pada triwulan II di tahun 2012 hanya 0,23 persen dan pada triwulan III 2012 naik hingga 5,57 persen dengan pertumbuhan year on year mencapai 18,95 persen.
Begitu juga dengan industri minuman, pada triwulan II 2012 turun 1,28 persen dan pada triwulan III di tahun yang sama juga mengalami penurunan yakni mencapai 6,93 persen, sehingga mempengaruhi pertumbuhan hingga turun pada 7,72 persen.
Sedangkan jenis industri yang mengalami peningkatan yang positif diantaranya industri pakaian jadi, pertumbuhannya mencapai 27,45 persen, industri kayu barang dari kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 23,46 persen.
Di samping itu industri barang galian bukan logam pada triwulan II 2012 mencapai 11,37 persen dan pada triwulan III di tahun 2012 justru turun menjadi 4,70 persen namun bila dilihat dari angka pertumbuhan justru membaik dengan mencapai angka 20,79 persen, disusul dengan industri furniture pertumbuhannya mencapai 21,15 persen.
Pemerintah terus mendorong tumbuhkembangnya berbagai sektor industri, namun di Sultra hingga saat ini masih mengandalkan sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa sebagai pendorong ekonomi.
Namun dengan ketersediaan sumber daya alam yang cukup, dimungkinkan sektor industri manufaktur besar dan sedang dapat dijadikan sebagai pendorong dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. (Ant).