Kendari (ANTARA News) - Produksi industri manufaktur besar dan sedang di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga triwulan ke IV tahun 2011 tumbuh menjadi 2,91 persen dari produksi triwulan sebelumnya.
Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Mawardi Arsyad di Kendari, Sabtu mengatakan, sektor industri manufaktur (industri pengolahan) Sultra, sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan cukup baik dari tahun ke tahun.
"Seiring dengan pertumbuhan produksi, Sultra juga menunjukkan kecenderungan pertumbuhan cukup baik selama Januari-Desember 2011," katanya seraya menambahkan, industri manufaktur ini cukup memberi kontribusi terhadap PDB.
Ia mengatakan, industri manufaktur memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru, yang tersebar di beberapa kabupaten kota antara lain Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kota Kendari dan Kota baubau.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan BPS, khusus industri manufaktur besar dan sedang, Sultra mengalami pertumbuhan rata-rata 3,45 persen. Sedangkan industri manufaktuir mikro dan kecil pada triwulan IV itu tumbuh optims 7,46 persen dari produksi industri manufaktur mikro dan kecil di triwulan III tahun 2011.
Adupun jenis industri manufaktur yang tumbuh menggembirakan terutama pada jenis industri makanan, minuman, tekstil, barang dan kayu (furniture), peralatan listrik, barang logam dan industri percetakan.
Sementara jenis industri yang sedikit mengalami penurunan hanya terjadi pada industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional serta industri pakaian jadi. Diharapkan pada 2012, industri manufaktur akan tumbuh di atas 4-5 persen, ujaranya.(Ant).