Kendari (ANTARA News) - Petani buah di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan gagal panen akibat curah hujan yang idak menentu selama beberapa bulan terakhir.
Sejumlah petani buah rambutan di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Rabu mengatakan, tanaman rambutan dan langsat yang seharusya sudah berbuah bunganya membusuk akibat tingginya curah hujan.
"Hampir seluruh tanaman buah rambutan saya, gagal dan tidak menghasilkan buah. Semua bunganya kini membusuk dan gugur akibat tingginya curah hujan pada awal September 2011 ini," kata Udin, petani rambutan di Desa Konda.
Ia mengatakan, tingginya curah hujan di tahun ini, tidak hanya dirasakan petani buah di wilayah itu, tetapi juga sebagian petani perkebunan di Kabupaten Bombana dan Konawe bahkan di beberapa daerah di tanah air.
Anehnya, di bererapa daerah di tanah air justru mengalami kekeringan, seperti di pulau Jawa dan sebagaian wilayah di Sulawesi kini mengalami kekeringan, katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia memasuki musim hujan pada Oktober 2011.
"Awal musim hujan 2011-2012 diperkirakan umumnya terjadi pada Oktober dan November 2011. Sementara di Sulawesi Tenggara justru hujan sudah lebih awal, mengakibatkan buah-buahan dan tanaman hortikutura lainnya banyak yang gagal," kata Sekretaris Pertanian Sultra, Antoni Balaka.
Ia mengatakan, beberapa daerah lain memasuki awal musim hujan pada Agustus 2011 memang terjadi di Sultra, tetapi itupun tidak pada 12 kabuoaten di Sultra.
Ada juga daerah yang justru kekeringan seperti di Kabupaten Bombana, sehingga petani sawah yang tanamannya berusia 2-3 bukan itu mengalami kekeringan sehingga tidak bisa panen.
"Kondisi ini diharapkan sudah bisa teratasi pada September dan Oktober 2011, sebab biasanya intensitas hujan pada bulan itu cukup tinggi di hampir seluruh wilayah di tanah air," katanya. (Ant).