Kendari (ANTARA News) - Puluhan pedagang pasar malam di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, melakukan demo di Gedung DPRD setempat untuk menuntut kejelasan terkait adanya larangan mereka menggelar dagangan di lapangan eks-MTQ setempat.
Aksi yang dipimpin koordinator Tajudin mengatakan, kedatangan mereka ke Gedung DPRD Sultra, karena adanya pihak-pihak tertentu yang ingin menutup aktivitas mereka pada malam hari.
"Kami datang di DPRD Sultra untuk menyampaikan bahwa aktivitas kami menjual dagangan pada malam hari, sama sekali tidak mengganggu dan mengurangi omzet keuntungan dari rekan-rekan pedagang yang menjual di siang hari," katanya.
Meskipun para perwakilan pengunjuk rasa tidak diterima oleh satupun anggota DPRD, namun hanya diwakili Kabag Humas, Haris Lamarundu, tidak mengurangi semangat juang mereka untuk berorasi di halaman Gedung DPRD itu.
Ia mengatakan, selama mereka melakukan aktivitas di pasar malam, ada pihk-pihak tertentu yang diduga juga dari sesama pedagang yang ingin, agar keberadaan mereka berjualan di malam itu ditutup saja.
"Kami berjualan di malam hari, sama sekali tidak mengganggu siap-siapa dan hanya untuk menutupi biaya beban keluarga kami," kata Ny Intan, pedagang yang menjual barang aksesoris khusus wanita.
Para pedagang pasar malam yang berjualan di dalam lingkungan alun-alun eks-MTQ Kendari itu, adalah umumnya korban dari Pasar Wuawua yang terbakar pada akhir 2010.
Menurut dia, mereka menjajakan dagangan di malam hari itu, karena relokasi pasar yang dibangun pemerintah kota di Kelurahan Bonggoye sudah tidak mendapatkan tempat lagi, apalagi untuk mendapatkan kios.
"Makanya bila aktivitas kami ditutup pada malam hari maka, kami tidak takut untuk melakukan perlawanan oleh siapapun termasuk dari aparat," kata Tajudin dengan nada ancaman.
Kabag Humas DPRD Kota Kendari, Haris Lamarundu pada keterangan terpisah mengatakan, apa yang disampaikan dari para pengunjukrasa akan diteruskan kepada anggota DPRD Sultra yang membidangi masalah para pedagang.
Usai mendenagr pernyataan dari Humas DPRD Sultra, para pengunjukrasa itu meninggalkan Gedung DPRD Sultra dengan pengawalan aparat dari kepolisian Kota Kendari. (Ant).
Berita Terkait
Polisi turunkan 3.055 personel amankan unjuk rasa Pemilu 2024 di KPU dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 12:44
Ratusan warga korban PHK PT GKP mendatangi kantor Bupati Konkep
Senin, 23 Oktober 2023 14:42
Kapolresta Kendari sebut demo 26 September di Polda Sultra berlangsung kondusif
Selasa, 26 September 2023 16:38
Sebanyak 988 personel polisi diturunkan amankan demo 26 September di Kendari
Selasa, 26 September 2023 12:12
Kapolresta Kendari selidiki demo berujung bentrok antara polisi dengan massa
Senin, 18 September 2023 16:50
Sebanyak 200 warga demo tolak penutupan tambang pasir Nambo di DPRD Kendari
Rabu, 1 Februari 2023 11:13
Imigrasi amankan dua WNA China diduga rencanakan demo tolak KTT G20
Sabtu, 12 November 2022 15:16
Pj Sekda Sulawesi Tenggara apresiasi aksi mahasiswa di depan gedung KPK Jakarta
Rabu, 21 September 2022 15:38