Kendari (Antara News) - Orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Kendari resah atas rencana pihak yayasan yang bermasukd menutup sekolah swasta ini.

"Kami tidak habis pikir kenapa pihak yayasan mau menutup sekolah yang sudah berdiri puluhan tahun itu. Padahal kami orang tua siswa selalu memenuhi permintaan pihak yayasan," kata salah satu orang tua siswa Muhammad Aslan, di Kendari, Selasa.

Menurut dia, rencana penutupan sekolah swasta tersebut belum pernah dibicarakan dengan orang tua siswa maupun guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Rencana penutupan SMP Islam yang berada satu kompleks dengan TK Islam dan SD Islam tersebut, kata dia, datang dari pemilik yayasan sendiri. "Saya dengar pihak pemilik yayasan akan menggunakan lokasi SMP Islam itu untuk kepentingan usaha lain," katanya lagi.

Sebagai orang tua siswa, Aslan berharap Pemerintah Kota Kendari maupun Pemerintah Provinsi Sultra untuk tidak menyetujui penutupan SMP Islam tersebut karena keberadaannya masih sangat dibutuhkan. "Kami berharap rencana yayasan menutup sekolah tersebut mendapat penolakan dari Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota ini," katanya lagi.

Orang tua siswa lainnya Abdul Hamid juga menolak penutupan sekolah itu.

Menurut dia, rencana yayasan pengelola SMP Islam itu menutup sekolah tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa, terutama yang bermukim di sekitar sekolah. "Kami berharap agar pihak yayasan mempertimbangkan kembali sebelum mengambil keputusan untuk menutup sekolah itu," katanya pula.

Salah seorang guru SMP Islam Ny Farida membenarkan pihak yayasan telah berencana menutup sekolah tersebut.
"Tahun ini tidak lagi menerima siswa kelas satu karena pihak yayasan sudah mau menutup sekolah ini," katanya pula.

Menurut dia, rencana pihak yayasan menutup sekolah tersebut belum pernah disampaikan kepada orang tua siswa.
"Rencana penutupan sekolah hanya keinginan sepihak dari yayasan. Kami guru-guru tidak pernah diberitahukan alasan penutupan sekolah itu," katanya lagi.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024